KALTENG.CO – Baru-baru ini, berbagai isu mengenai obat-obatan maupun program vaksinasi Covid-19 di Indonesia makin sering terdengar. Dimulai dari kisruh obat Ivermectin yang disebut ada hubungannya dengan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, penjualan vaksin ilegal, hingga obat-obatan yang masih sulit didapat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan pada saat pandemi seperti sekarang ini, seharusnya semua orang berfokus pada pemulihan kondisi tanah air dan tidak mempolitisasi keadaan.
“Akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar banyak kisruh tentang obat-obatan maupun vaksin Covid-19 yang beredar di masyarakat. Ini sangat disayangkan karena kondisi kita saat ini masih darurat,” ujar Sahroni kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).
“Harusnya kita bisa fokus pada pemulihan kondisi dalam negeri, bukan justru mempolitisasi keadaan. Karenanya saya minta polisi dan KPK untuk segera usut kalau memang ada kartel besar obat Covid-19, termasuk bila ada pejabat yang bermain,” katanya.
PT Harsen Laboratories Punya Relasi
Dengan Sejumlah Pihak
Lebih jauh legislator Partai Nasdem ini menyebut bahwa dengan angka kasus dan penularan Covid-19 di tanah air masih naik dengan cepat dan mulai meningkat di luar Jawa dan Bali.
Maka pemerintah harus berfokus pada program vaksinasi dan pendistribusian obat-obatan, terutama ke daerah. “Kita juga mengetahui bahwa kini, angka kasus juga meningkat di luar Jawa dan Bali.
Kalau sudah begini maka pemerintah harus betul-betul all out dalam upaya kita mencapai herd immunity, dan pada saat yang bersamaan juga menyembuhkan mereka yang sakit demi menurunkan angka mortality rate.
Kuncinya,divaksin dan obat-obatan. Jadi pemerintah perlu memastikan bahwa pengimplementasian keduanya lancar, cepat, dan efektif,” ungkapnya.
Sebelumnya, Peneliti ICW, Egi Primayogh menemukan dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik, dan pebisnis dalam penggunaan obat Ivermectin untuk menanggulangi Covid-19.
Nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan politikus PDIP Ribka Tjiptaning Proletariyati di singgung dalam temuan investigasi tersebut.
“Perusahaan (PT Harsen Laboratories-Re) punya relasi dengan sejumlah pihak di antaranya dengan politikus dan pejabat publik,” ujar Peneliti ICW, Egi Primayogha. PT Harsen Laboratories di ketahui jadi sorotan publik setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyidak gudang perusahaan.