ALL SPORTBeritaNASIONALSport

PSIM Yogyakarta Juara Liga 2! Akhir Penantian 18 Tahun, Laskar Mataram Kembali ke Liga 1

KALTENG.CO-Stadion Manahan, Solo, bergemuruh. Tangis haru dan sorak kemenangan bercampur jadi satu. PSIM Yogyakarta, Laskar Mataram, akhirnya menorehkan sejarah gemilang. Setelah 18 tahun lamanya, penantian panjang itu berakhir. PSIM resmi menjadi juara Liga 2 musim 2024-2025, memastikan tempat mereka kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.

Kemenangan dramatis 2-1 atas Bhayangkara FC di partai final, Rabu (26/2/2025), menjadi klimaks dari perjalanan luar biasa PSIM musim ini.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Gol cepat Rafinha di menit ke-9 membakar semangat para pendukung yang memadati stadion. Namun, Bhayangkara FC tak menyerah. Hujan deras sempat menghentikan laga, menambah ketegangan. Di babak tambahan waktu, gol penentu dari Daniel Rocken Saputra Tampubolon membawa PSIM meraih mimpi mereka.

Kiper Harlan Suardi tampil gemilang di bawah mistar, menggagalkan peluang emas Bhayangkara FC. Peluit panjang berbunyi, dan sejarah pun tercipta. PSIM juara!

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kemenangan ini bukan sekadar trofi. Ini adalah simbol kebangkitan, bukti bahwa semangat juang dan kesetiaan tak pernah mati. PSIM kembali ke Liga 1, membawa harapan baru bagi sepak bola Yogyakarta.

Drama 120 Menit yang Penuh Emosi

Pertandingan final yang dimulai pukul 15.00 WIB berlangsung sengit sejak peluit babak pertama dibunyikan. PSIM langsung mengambil inisiatif serangan dan berhasil unggul cepat melalui gol tendangan bebas Rafael de Sa Rodrigues (Rafinha) pada menit ke-9. Sepakan melengkung Rafinha tak mampu dihalau kiper Bhayangkara FC, Awan Setho.

Bhayangkara FC berusaha membalas, namun pertahanan solid PSIM membuat mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Hingga babak pertama usai, skor 1-0 untuk keunggulan PSIM tetap bertahan.

Drama terjadi di babak kedua. Hujan deras yang mengguyur Stadion Manahan membuat lapangan tergenang air, sehingga pertandingan harus dihentikan selama kurang lebih satu jam. Setelah dua kali penundaan masing-masing 30 menit, laga akhirnya dilanjutkan kembali pada pukul 17.30 WIB.

Saat pertandingan dimulai lagi, Bhayangkara FC tampil lebih agresif. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-72 ketika Felipe Ryan Alves Silva menyamakan kedudukan melalui sundulan, memanfaatkan umpan silang dari Ruben Sanadi. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir, memaksa laga berlanjut ke babak tambahan waktu 2×15 menit.

Di babak tambahan waktu, PSIM kembali unggul pada menit ke-96 melalui gol Daniel Rocken Saputra Tampubolon. Setelah menerima umpan dari Omid Popalzay, Rocken menusuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang sempat membentur pemain belakang Bhayangkara sebelum bersarang di gawang. Gol ini disambut sorak-sorai para pendukung PSIM yang memadati Stadion Manahan.

Bhayangkara FC berusaha bangkit dan hampir menyamakan skor pada menit ke-114. Mufdi Iskandar mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan dari Fareed Sadat, tetapi tembakannya berhasil ditepis kiper PSIM, Harlan Suardi. Penjaga gawang PSIM itu tampil gemilang dengan melakukan sejumlah penyelamatan penting hingga akhir laga.

Setelah 120 menit pertandingan, PSIM Yogyakarta akhirnya keluar sebagai juara dengan kemenangan 2-1. Kemenangan ini langsung disambut meriah oleh para pendukung setia mereka yang hadir di stadion.

Akhir Penantian 18 Tahun

Gelar juara ini menjadi puncak dari perjalanan luar biasa PSIM musim ini. Setelah bertahun-tahun berjuang di Liga 2, akhirnya mereka kembali ke kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, membawa harapan baru bagi sepak bola Yogyakarta.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button