”Program ini, akan membantu siswa membentuk mindset kewirausahaan dan kepercayaan diri kreatif untuk menghadapi tantangan-tantangan global dan membangun masa depan lebih baik,” tuturnya.
Nantinya, lanjut dia,k eputusan siapa yang jadi UIF ada di bawah wewenang Stanford. BUkan pihaknya. Yang dilakukan pihaknya adalah mengundang 15 kampus yang menjadi partner Google untuk mendaftarkan paling banyak empat fellows. ”Pada akhir 2021, saya prediksi ada kira-kira 60 fellows yang ikut UIF,” ungkapnya.
Disampaikan William, prospek mendapatkan pekerjaan meningkat tajam secara terukur. hal ini terbukti pada angkatan pertama bangkit di tahun lalu. sebab, para peserta yang mengikuti program ini tidak hanya dilatih oleh Tim Bangkit, tapi para relawan dari industri yang merupakan aspek kunci dari program ini.
Hal ini turut diamini Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf. Berdasarkan catatan tahun lalu, 73 persen dari 300 peserta yang berhasil menyelesaikan program menyatakan, bahwa prospek pekerjaan mereka mengalami peningkatan. Oleh karenanya, pihaknya tahun ini lebih antusias karena akan menjadi bagian dari Kampus Merdeka dan melibatkan 3 ribu mahasiswa Indonesia. (mia/jpg/ala)