Melalui skema apik dari sisi kiri serangan, Gali Freitas melepas umpan tarik akurat yang langsung disambut sontekan dingin Francisco Rivera. Gol ini memecah kebuntuan dan membawa Persebaya Surabaya unggul 1-0. Keunggulan tersebut meningkatkan kepercayaan diri skuad muda Persebaya, yang mulai menemukan ritme permainan yang diinginkan sang pelatih.
Football West All Star mencoba bangkit dengan melakukan beberapa pergantian pemain, namun rapatnya lini belakang Persebaya membuat usaha mereka tak membuahkan hasil. Saat pertandingan tampak akan berakhir dengan skor tipis, Persebaya Surabaya justru berhasil menambah keunggulan di masa injury time.
Adalah Rizky Dwi yang melesakkan gol spektakuler di menit ke-90+3. Tendangan jarak jauhnya dari sekitar 30 meter menghujam keras gawang Sinagara, mengubah skor menjadi 2-0 untuk kemenangan Persebaya Surabaya. Gol ini disambut meriah oleh para pemain, ofisial, dan tentu saja, para Bonek yang hadir di stadion.
Statistik Menjanjikan: Fondasi Kuat untuk Musim Depan
Kemenangan ini bukan sekadar hasil manis, melainkan juga modal positif jelang kompetisi resmi. Secara statistik, Persebaya Surabaya menunjukkan dominasi dengan 12 percobaan tembakan, di mana enam di antaranya mengarah tepat ke gawang. Bandingkan dengan Football West All Star yang melepaskan delapan tembakan, dengan hanya tiga yang mengarah ke target.
Meski demikian, tim tamu unggul dalam jumlah sepak pojok (tiga berbanding satu). Persebaya juga tercatat melakukan 11 pelanggaran, menunjukkan agresivitas dalam merebut bola, namun menariknya, tidak ada kartu kuning atau merah yang dikeluarkan wasit. Pertandingan berjalan keras namun tetap menjunjung tinggi sportivitas.
