Badai Aksi Jual Landa Pasar Global! Dari Valuasi AI hingga Kripto Terjun Bebas
KALTENG.CO-Sentimen pasar global kembali memanas dan bergejolak pada Rabu (5/11/2025), dipicu oleh kombinasi mematikan antara kekhawatiran terhadap valuasi kecerdasan buatan (AI) yang dinilai terlalu tinggi dan tekanan makroekonomi yang tak kunjung mereda. Gelombang aksi jual besar-besaran ini menyapu bersih miliaran Dolar dari pasar saham hingga aset digital.
Investor beralih dari fase ‘serakah’ (greed) ke ‘ketakutan’ (fear) dalam waktu singkat, memicu likuidasi masif di berbagai kelas aset.
💥 Pasar Kripto Babak Belur: Bitcoin Kehilangan 20% dari Puncak Tertinggi
Sektor aset digital menjadi korban terbesar dari kepanikan ini. Dalam waktu kurang dari 24 jam, kapitalisasi pasar kripto global anjlok signifikan, kehilangan sekitar $289 miliar (setara Rp 4.768 triliun), dengan asumsi kurs Rp 16.500 per USD.
Bitcoin (BTC), yang bulan lalu sempat menjadi primadona dengan mencapai rekor harga di atas $126.000 (Rp 2,08 miliar), terpaksa menelan pil pahit.
- Harga BTC sempat jatuh ke level $98.995 (Rp 1,63 miliar) per koin di bursa.
- Meskipun kemudian terjadi sedikit rebound ke $102.049, penurunan ini membuat Bitcoin terkoreksi lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir dan sekitar 20% dari level tertingginya di bulan Oktober.
Penurunan ini mengkonfirmasi kerentanan aset digital terhadap guncangan sentimen makro dan pasar saham teknologi global.
🏛️ Wall Street Tertekan: Ribuan Triliun Rupiah Menguap dari Saham AS
Aksi jual juga melanda bursa saham Amerika Serikat, di mana sektor teknologi yang didorong oleh euforia AI menjadi penekan utama.
| Indeks Saham | Penurunan Poin | Level Akhir | Kapitalisasi Pasar Menguap |
| Nasdaq | Anjlok 486 poin | 23.348 | |
| Dow Jones | Turun 251 poin | 47.085 | $730 Miliar (Rp 12.045 Triliun) |
| S&P 500 | Melemah 80 poin | 6.771 |
Hanya dalam satu sesi perdagangan, tak kurang dari $730 miliar (sekitar Rp 12.045 triliun) kapitalisasi pasar saham Amerika Serikat menguap. Kondisi ini memperparah sentimen negatif di pasar Asia yang juga telah terkoreksi tajam, salah satunya Indeks Kospi di Korea Selatan yang sempat anjlok lebih dari 6% (Sumber: Kontan, KabarBursa).
🛡️ “Safe Haven” Ikut Terpukul: Emas dan Perak Tak Berdaya
Yang mengejutkan, aset yang biasanya menjadi “safe haven” atau aset lindung nilai dari gejolak pasar, seperti logam mulia, juga ikut terseret.
- Harga Emas turun 1,66% menjadi $3.933 (Rp 64,9 juta) per ons.
- Harga Perak terkoreksi 1,98% ke $47,05 (Rp 776 ribu) per ons.
“Bahkan aset lindung nilai pun ambil cuti hari ini,” demikian laporan dari news.bitcoin.
Platinum dan palladium juga tak luput dari tekanan, menunjukkan betapa luasnya kepanikan yang melanda investor global.
⛏️ Saham Kripto dan Bursa Digital Tersungkur
Kepanikan juga menular ke sektor saham yang terkait erat dengan aset digital:
- Saham Penambang Bitcoin: Perusahaan penambang mengalami kerugian besar. Hut 8 anjlok 12,52% ke $48,11. Riot Platforms, Terawulf, dan Cleanspark masing-masing turun sekitar 6,8%. Marathon Digital dan Bitdeer juga melemah lebih dari 6%.
- Bursa dan Institusi Kripto: Saham Coinbase anjlok 6,99%, MicroStrategy (MSTR) turun 6,68%, dan Circle Internet Group kehilangan 5,61%. ETF Bitcoin spot seperti IBIT milik BlackRock juga jatuh lebih dari 5% sebelum penutupan pasar.
Dari saham blue chip hingga blockchain, semua sektor tampak rontok serentak saat investor berlari mencari perlindungan, memicu lonjakan volatilitas dan memaksa banyak trader menutup posisi leverage mereka.
🔮 Proyeksi Jangka Pendek: Waspadai Tekanan Makro dan Aksi Whale
Sentimen investor kini berada dalam mode ‘fear’ (ketakutan). Sejumlah analis memperkirakan, koreksi ini berpotensi berlanjut jika tekanan makroekonomi, terutama dari sektor teknologi dan isu valuasi AI, belum mereda.
Meskipun indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) Bitcoin kini mendekati area oversold (jenuh jual), yang menandakan potensi pantulan jangka pendek, tekanan jual masih dominan.
Pasar kripto saat ini bersiap menghadapi pekan penuh ketidakpastian. Selain sentimen global, aksi whale (investor besar) dalam memindahkan atau melikuidasi kepemilikan mereka akan menjadi faktor penentu arah pasar berikutnya.
Disclaimer: Artikel ini disajikan untuk tujuan informasi seputar perkembangan pasar kripto dan global. Bukan merupakan ajakan atau rekomendasi investasi. Aset digital dan instrumen pasar modal memiliki risiko tinggi. Pastikan Anda memahami risikonya sebelum berinvestasi. (*/tur)




