BeritaFAMILYHIBURANLife Style

Belajar dari Kasus KDRT Lesti, Pentingnya Persiapan Pranikah

KALTENG.CO-Dugaan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami artis Listi Kejora, hendaknya dapat memberikan pelajaran bagi para calon suami istri yang hendak melaksanakan pernikahan.

Pernikahan/perkawinan merupakan lembaga yang sakral. Oleh karenanya, persiapan yang dilakukan tidak hanya soal pesta atau tempat tinggal pasutri setelah resmi menikah.

Tak kalah pentingnya adalah persiapan pranikah. Persiapan ini tidak hanya terkait dengan kesiapan fisik atau mental mempelai, melainkan juga kondisi psikis.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Netizen dalam beberapa hari belakangan dikejutkan dengan kabar kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami pedangdut Lesti Kejora. Mirisnya, Lesti diduga dianiaya oleh suaminya sendiri, Rizky Billar.

Hal ini jelas membuat para penggemar kedua insan dunia hiburan tersebut terhenyak. Pasalnya, sejak awal dijodoh-jodohkan hingga akhirnya berakhir di pelaminan, netizen menyebut bahwa keduanya merupakan pasangan yang sangat ideal.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Bidan Poli Calon Pengantin Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Sunarti, S.S.T menekankan pentingnya memeriksa kesehatan jiwa bagi calon pengantin agar siap dalam menghadapi kehidupan rumah tangga.

 “Persiapan pranikah, selain pemeriksaan kesehatan, imunisasi tetanus, organ reproduksi, kesehatan jiwa juga merupakan hal yang sangat penting,” kata Sunarti dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar daring diikuti di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Menurutnya, kesehatan jiwa calon pengantin akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga mereka ke depannya. Sehingga, pemeriksaan kesehatan jiwa perlu dilakukan sebelum menikah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam rumah tangga.

“Seperti kalau dia ada riwayat (masalah kesehatan jiwa) sebelumnya, itu dia bisa dideteksi kemudian diatasi supaya dia tidak temperamen atau yang lainnya, untuk menjaga keberlangsungan kehidupan rumah tangga. Jadi perlu dilihat apakah ada trauma atau tidak,” ujar Sunarti.

 “Sehingga tidak hanya mementingkan dari segi make up, gedung, atau hal-hal yang lain. Tapi pemeriksaan kesehatan psikis atau jiwa ini sangat penting untuk ke depannya,” lanjut dia.

Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan jiwa bagi calon pengantin dapat dilakukan bersama dengan pemeriksaan kesehatan fisik di fasilitas layanan kesehatan, baik puskesmas, rumah sakit, maupun yang lainnya, minimal tiga bulan sebelum menikah.

Saat melakukan pemeriksaan pra nikah, Sunarti mengatakan calon pengantin tak perlu khawatir sebab prosesnya tidak akan memakan waktu yang lama. Jika tidak ditemukan masalah, maka pemeriksaan dapat diselesaikan dalam waktu dua jam.

 “Tidak ribet, ini sangat mudah. Pertama, yang harus dilakukan adalah silakan datang ke (fasilitas layanan kesehatan) wilayah tempat tinggal masing-masing. Misalnya kalau tinggal di Tanah Abang, silakan datang ke Puskesmas Kecamatan Tanah Abang, membawa pengantar RT/RW, dan fotokopi KTP calon suami istri,” jelas Sunarti.

“Di Puskesmas Tanah Abang sendiri bisa mengakses aplikasi Panah Cinta, itu dapat diisi dulu (pendaftarannya) di rumah. Jadi pada saat datang ke puskesmas tinggal pemeriksaan. Jika tidak ada masalah, dua jam bisa selesai, bisa langsung kembali beraktivitas,” pungkasnya.(*/tur)

Related Articles

Back to top button