BeritaKAWAT DUNIANASIONAL

Biaya Pemondokan di Saudi Naik hingga 300 Persen, Ini Dampaknya bagi Perjalanan Ibadah Umrah

KALTENG.CO-Biaya perjalanan ibadah umrah ke Tanah Suci yang saat ini berkisar hanya sekira Rp30an juta, diprediksi akan membengkak.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Sebab, baru-baru ini para pengusaha hotel di Saudi Arabia menaikkan tariff hotel hingga 300 persen. Kenaikan sebesarnya ini sebelumnya tidak pernah terjadi.

Dampak dari kebijakan pengelola hotel atau pondokan di Saudi ini, bisa mengakibatkan biaya umrah diprediksi kembali naik. Sebab, tarif sewa hotel di Makkah dan Madinah terus meroket. Bahkan, ada yang kenaikannya mencapai 300 persen. Meski demikian, hampir semua hotel di Tanah Suci terisi.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M. Nur, Minggu (1/1/2023).

Dia menyatakan, animo masyarakat dunia untuk menjalankan ibadah umrah terus meningkat. Itu menyebabkan harga tiket pesawat dan tarif sewa hotel di Saudi naik.

’’Tingkat hunian hotel di Makkah dan Madinah sampai saat ini masih tinggi. Semua hotel menyatakan fully booked. Hal ini mengakibatkan penyelenggara perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel,” katanya.

Dia menyebut kejadian itu baru kali pertama dalam sejarah. Sebenarnya high season telah dimulai November lalu.

’’Hampir semua biro travel tidak mendapat kamar hotel untuk Desember. Padahal, pemesanan dilakukan mulai September, Oktober, dan November,” ceritanya.

Karena permintaan yang tinggi itu, tarif hotel melambung hingga 300 persen. Tingginya permintaan hotel tersebut tidak dibarengi dengan kebijakan yang ada.

Firman mengatakan, saat ini hotel-hotel di Saudi membuat kebijakan reservasi grup tidak sebanyak sebelum pandemi. Hotel hanya bisa memberikan reservasi sebanyak 60 persen dari kuota sebelumnya.

’’Kami berharap masyarakat memaklumi kondisi saat ini yang begitu berat bagi penyelenggara perjalanan ibadah umrah untuk tetap dapat memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Sekjen AMPHURI Farid Aljawi menyarankan pelaku usaha perjalanan ibadah umrah menyampaikan, kondisi saat ini kepada calon jemaah masing-masing.

Dia meminta penyelenggara usaha untuk bermusyawarah dengan calon jemaah. ’’Jika memang harus menambah biaya, harus sesuai dengan keadaan sesungguhnya,” sarannya.

Begitu pula ketika harus mengubah hotel, sebaiknya disosialisasikan kepada calon jemaah. ’’Jika ada perubahan program dan harga, penyelenggara bisa menawarkan program tersebut dengan komitmen baru yang disetujui calon jemaah,” imbuhnya. (*/tur)

Related Articles

Back to top button