Dampingi Anak Saat Memilih Jurusan, Diskusi Boleh, Jangan Maksa
KALTENG.CO – Duh, pusing! Anak mulai dihadapkan dengan pilihan jurusan di sekolahnya. Biasanya, opsi jurusan tersedia di level sekolah menengah atas (SMA) atau kejuruan (SMK). Yang SMA, pilihannya ada IPA, IPS, atau bahasa.
Nah, kalau SMK, makin variatif lagi. Saat memilih jurusan, parents harus menghindari sikap memaksa. Misalnya, anak harus ikut kemauan orang tua. Saklek. Tidak ada ruang untuk mendengarkan alasan anak.
Tiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk masa depan buah hatinya. Itu naluri orang tua. Termasuk urusan pendidikan. Namun, parents juga wajib mempertimbangkan faktor minat dan bakat anak.
Konselor anak dan remaja Laurencia Ika Wahyuningrum menyatakan, selain mengenali, orang tua wajib memahami bakat dan minat anaknya.
Memaparkan banyak kegiatan bisa menjadi alat bagi orang tua untuk mengenali minat atau bakat.
Menurut Ika, orang tua boleh ikut memberikan masukan kepada anak saat menentukan jurusan. Baik itu jurusan di SMA ataupun di bangku kuliah.
’’Selama orang tua tidak mengintervensi atau satu-satunya pilihan ada di tangan orang tua,’’ terangnya.
Ika menambahkan, dunia karier zaman orang tua dengan anak yang sekarang jelas berbeda. Kini dunia kerja semakin terbuka. Namun, jika orang tua sekadar memberikan nasihat, misalnya bagaimana membangun jaringan dan luwes dalam berkomunikasi kepada lawan bicara, sah-sah saja kok. Jangan lupa Mom, anak perlu diberikan pertimbangan-pertimbangan juga, ya.
Lantas, bagaimana jika ternyata pilihan yang dijatuhkan tidak sesuai dengan kemampuan anak? Tenang. Coba cari tahu dulu, anak pasti punya alasan mengapa memilih jurusan tersebut. ’’Atau, Mom bisa pakai jasa psikolog dan melakukan tes minat serta bakat,’’ ujar Ika.