BeritaDISKOMINFO KALTENGDiskominfosantikDISKOMINFOSANTIK KALTENGPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Dinkes Kalteng Kembali Gelar Evaluasi Kesehatan Gizi Ibu dan Anak dengan Pendekatan Multisektor

PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) mengadakan Pertemuan Evaluasi Lintas Sektor Kesehatan Ibu dan Anak serta Masalah Gizi di Hotel Neo Palma Palangka Raya pada Senin (6/5/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai aspek terkait penurunan angka stunting dan masalah gizi di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, Suyuti Syamsul, menyampaikan, bahwa peran lintas sektor menjadi fokus utama dalam penanganan masalah kesehatan gizi, terutama dalam menangani stunting. Dia menekankan pentingnya koordinasi antarlembaga, mulai dari pusat hingga ke tingkat desa, untuk memastikan efektivitas layanan kesehatan yang disediakan.

“Pendekatan percepatan penurunan stunting harus melibatkan berbagai sektor, termasuk remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, hingga ibu dan bayi yang berisiko stunting. Koordinasi lintas sektor diperkuat melalui Tim Pendamping Keluarga untuk memastikan semua intervensi tepat sasaran,” ujarnya.

Syamsul juga menggarisbawahi, pentingnya Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dalam menguatkan kerangka intervensi dan kelembagaan di tingkat pusat dan daerah. Dia menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada tahun 2024.

“Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, termasuk Puskesmas. Penanggulangan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan intervensi spesifik serta sensitif,” tambahnya. Syamsul juga menyoroti masalah gizi pada ibu hamil yang seringkali terkait dengan masalah pada masa remaja. Dia menekankan pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan untuk mencegah komplikasi yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi.

“Dalam 1000 hari pertama kehidupan, pemberian makan pada bayi dan anak sangat penting. Peningkatan cakupan ASI eksklusif dan kualitas MP ASI menjadi fokus untuk mencapai kondisi gizi yang optimal bagi anak,” jelasnya. Di akhir sambutannyabSyamsul menegaskan, perlunya dukungan lintas sektor dan program terkait untuk mencapai target intervensi yang telah ditetapkan. “Evaluasi kinerja lintas sektor dan program menjadi kunci dalam memperjelas peran masing-masing instansi dalam upaya penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan gizi di Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (pra)

EDITOR : TOPAN

Related Articles

Back to top button