Berita

Ditemukan Sumur Bor Tak Berfungsi

PALANGKA RAYA, kalteng.co -Musim kemarau sudah di depan mata. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada awal Agustus nanti wilayah Kalteng sudah dilanda kemarau. Sementara ini pemerintah fokus melakukan pengecekan kondisi sumur bor. Keberadaan sumur bor dianggap penting, karena akan sangat membantu dalam proses pembasahan gambut maupun pemadaman kebakaran.

Tim Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Lahan saban hari melakukan pengecekan. Berpatroli ke kawasan lahan yang rawan terbakar. Mengecek keberadaan sumur bor. Dalam pengecekan yang dilakukan kemarin di wilayah Jalan Manduhara, Kelurahan Kereng Bengkirai. Dari dua sumur bor yang dicek, salah satunya tak berfungsi. Pipa tampak lengket. Tidak dapat dilepas. Petugas pun tak bisa melihat kondisi air dalam sumur bor itu.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Tidak berfungsi itu karena tidak lama dipakai. Bisa saja karena terlalu lama tidak diperiksa, sehingga jadi lengket,” kata Kiwok, Ketua Regu II Patroli Satgas Karhutla kepada Kalteng Pos, Selasa (28/7).

Sebenarnya bisa saja mengetahui kondisi airnya ada atau tidak, yaitu dengan cara menarik ulur ke atas dan ke bawah pipa tersebut. “Setelah kita lakukan itu, maka nanti akan terasa apabila ada seperti genangan air di dalamnya,” paparnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Tim melakukan patroli mitigasi demi menekan potensi terjadinya bencana karhutla. Karena saat ini memasuki musim kemarau, maka tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya karhutla.

“Selain itu, kami juga menyampaikan maklumat kapolda. Baik itu tentang hukum dan lainnya. Karena apabila terlibat dalam pembakaran yang disengaja atau tidak, itu ada prosesnya,” bebernya.

Sebelumnya, Sekda Kalteng Fahrizal Fitri selaku Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalteng sudah membuka persiapan pelaksanaan Operasi Cepat Pembasahan Lahan Gambut Terbakar (OPCLGT) dan Operasi Pembasahan Gambut Rawan Kekeringan (OPGRK).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng Esau selaku kuasa pengguna APBN TP Satuan Kerja DLH Kalteng  mengatakan, kegiatan persiapan OPCLGT dan OPGRK bertujuan sebagai sarana sosialisasi menjelaskan tujuan, teknis administrasi, pembentukan tim pelaksana, dan menyampaikan kepada para pemangku hak dan kepentingan perihal kegiatan OPLTGT dan OPGRK ini.

“OPCLGT adalah kegiatan dalam rangka penanganan apabila terjadi kebakaran lahan gambut. Sedangkan OPGRK merupakan kegiatan pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi karhutla, dengan upaya membasahi area sekitar sumur bor,” ungkapnya. (oiq/ce/ram)

Related Articles

Back to top button