Februari–Maret, Puncak Omicron Indonesia
Februari–Maret Justru Yang Rawan
Dic ky menjelaskan, tak ada istilah gejala ringan. Sebab, semua varian tetap bisa menyebabkan 1 persen fatalitas atau kematian dan bisa menyebabkan pasien masuk ICU.
Dengan adanya orang yang sudah di vaksinasi, kata dia, jumlah orang yang memiliki imunitas makin banyak. Akan tetapi di sisi lain, varian Omicron mampu mereinfeksi seseorang terinfeksi kembali.
”Maka ini akan sangat rawan. Banyak orang abai maskernya,” ucap Dic ky.
Karena itu, kata dia, Indonesia selalu terlambat dalam hal puncak kasus Covid-19. Sebab hal itu di pengaruhi kondisi geografis dan demografis masyarakat.
”Indonesia ini terlambat puncak kasusnya. Menurut saya puncak bukan Januari. Kita ini beda dari sisi demografis dan geografis,” jelas Dic ky.
Menurut Dic ky, puncak kasus akan terjadi pada Februari hingga Maret. Sebab periode itu, imunitas masyarakat yang di vaksinasi mulai turun, sementara populasi masih berjuang menghadapi varian Delta dan Omicron.
”Yang rawan itu justru Februari–Maret. Periode itu masyarakat yang sudah di vaksin makin menurun imunitasnya. Di situlah Delta dan Omicron bisa masuk kalau kita tak melakukan mitigasi,” terang Dic ky.(tur)