BeritaKAWAT DUNIAPeristiwa

Filipina Diguncang Gempa M 6,9! Korban Terus Bertambah, Potret Kerentanan di Cincin Api Pasifik

KALTENG.CO-Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 yang mengguncang wilayah Filipina bagian tengah telah meninggalkan duka mendalam. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa terus meningkat, mencerminkan besarnya dampak dari guncangan dahsyat ini.

Deputi Administrator Badan Pertahanan Sipil Filipina, Rafaelito Alejandro, mengonfirmasi pada 1 Oktober bahwa korban meninggal telah mencapai 60 orang, sebuah angka yang menurutnya masih sangat dinamis dan mungkin bertambah.

Kepanikan Malam di Bogo dan Gempa Susulan yang Mengancam

Gempa utama terjadi pada Selasa malam (30/9/2025) sebagai gempa dangkal yang memicu kepanikan luar biasa, khususnya di Kota Bogo yang berpenduduk sekitar 90.000 jiwa. Laporan menyebutkan gempa menyebabkan banyak bangunan roboh dan jalan-jalan retak.

Upaya penyelamatan kini difokuskan di beberapa area terdampak, termasuk Kota San Remigio dan Bogo. Tim penyelamat harus bekerja ekstra hati-hati di tengah tumpukan reruntuhan. Selain kendala reruntuhan dan kegelapan malam, proses evakuasi juga terganggu oleh gempa susulan.

Layanan Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat setidaknya empat gempa susulan berkekuatan 5,0 magnitudo ke atas telah terjadi sejak guncangan utama, menambah ketakutan warga dan risiko bagi para petugas.


Kesaksian Korban dan Kerusakan Infrastruktur

Kepanikan dan kengerian malam itu dirasakan langsung oleh warga, salah satunya Martham Pacilan. Ia mengaku terkejut dan panik saat menyaksikan bagian gereja runtuh akibat guncangan.

“Saya kaget dan panik, tapi tubuh saya tidak bisa bergerak, hanya menunggu gempa berhenti,” ujarnya, menggambarkan betapa tiba-tiba dan lumpuhnya situasi tersebut.

Kerusakan infrastruktur dilaporkan terjadi secara meluas, terutama di Provinsi Cebu. Pemerintah provinsi mencatat adanya gedung komersial dan sekolah yang roboh di Bantayan, serta rusaknya beberapa jalan desa. Di Bogo, getaran hebat menyebabkan tembok beton rumah, kantor pemadam kebakaran, dan jalanan mengalami kerusakan parah.

Menyikapi situasi genting ini, Gubernur Provinsi Cebu, Pamela Baricuatro, segera mengimbau warganya untuk tetap tenang. Ia juga menekankan pentingnya menghindari bangunan yang rawan roboh dan bersiaga terhadap potensi gempa susulan yang bisa datang kapan saja.


Filipina: Negeri yang Hidup di Atas Kerentanan

Bencana gempa ini kembali mengingatkan dunia akan posisi Filipina sebagai salah satu negara paling rawan bencana. Negara kepulauan ini terletak di atas Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), sebuah jalur rentan yang mengelilingi Samudra Pasifik dan menjadi lokasi sering terjadinya gempa bumi serta letusan gunung berapi.

Selain ancaman geologis, Filipina juga secara rutin menghadapi ancaman meteorologis. Tercatat sekitar 20 siklon tropis menerjang negara ini setiap tahunnya. Kombinasi ancaman ini membuat kesiapsiagaan dan ketangguhan bangunan menjadi faktor krusial bagi keselamatan jutaan penduduknya.

Dengan terus bertambahnya korban jiwa, fokus utama kini adalah percepatan evakuasi, penanganan korban, dan memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan.

Bencana ini tidak hanya menguji ketahanan infrastruktur, tetapi juga solidaritas dan kesiapan kolektif masyarakat Filipina dalam menghadapi amukan alam yang tak terhindarkan. (*/tur)

Related Articles

Back to top button