Harga Emas Antam Pecah Rekor Rp2.234.000/Gram, Dipicu Emas Dunia Tembus USD3.800
KALTENG.CO-Pasar emas domestik kembali mencetak sejarah. Harga jual emas batangan Antam mencatat rekor tertinggi baru, menembus level fantastis Rp2.234.000 per gram pada perdagangan hari Selasa, 30 September.
Angka ini naik signifikan sebesar Rp12.000 dari harga sehari sebelumnya yang berada di level Rp2.222.000 per gram.
Kenaikan ini tentu saja menjadi kabar gembira, tidak hanya bagi mereka yang hendak membeli, tetapi juga bagi para pemilik koleksi emas.
Sinyal ‘Cuan’ Jelas bagi Pemilik Emas Lawas
Seiring dengan harga jual, harga buyback (harga beli kembali) emas Antam juga ikut terkerek naik. Harga buyback hari ini tercatat di angka Rp2.081.000 per gram, naik Rp12.000 dari harga sebelumnya Rp2.069.000 per gram. Artinya, jika Anda menjual emas koleksi Anda hari ini, nilai yang diterima adalah Rp2.081.000 per gram (sebelum dipotong pajak).
Lonjakan harga ini memberikan keuntungan luar biasa, atau ‘cuan’ besar, terutama bagi investor yang membeli emas pada periode harga rendah, seperti pada akhir tahun 2022.
Studi Kasus: Untung Lebih dari 100% dalam Dua Tahun
Mari kita lihat perbandingan menakjubkan bagi investor yang membeli emas pada November 2022.
Sebagai pembanding, harga emas pada 26 November 2022 tercatat hanya di level Rp936.000 per gram.
Jika seorang investor memiliki 5 gram emas yang dibeli pada tanggal tersebut, total biaya belinya adalah:
5 gram×Rp936.000/gram=Rp4.680.000
Saat dijual hari ini dengan harga buyback Rp2.081.000 per gram, nilai penjualannya adalah:
5 gram×Rp2.081.000/gram=Rp10.405.000
Dengan demikian, keuntungan kotor yang diperoleh dari penjualan 5 gram emas Antam yang dibeli tahun 2022 tersebut mencapai:
Rp10.405.000−Rp4.680.000=Rp5.725.000
Ini menunjukkan imbal hasil lebih dari 100% dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, menegaskan peran emas sebagai salah satu aset safe haven dan lindung nilai terbaik.
Emas Dunia Memicu Rekor: Tembus USD3.800/Troy Ounce
Pendorong utama di balik rekor domestik ini adalah kinerja harga emas di pasar global. Harga emas dunia (emas spot) melesat dan melampaui USD3.800 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah pada hari Senin (29/9) waktu Amerika Serikat.
Harga emas spot tercatat naik 1,9% menjadi USD3.829,63 per troy ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di USD3.833,37 pada sesi awal perdagangan. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,2% lebih tinggi, mencapai USD3.855,2.
Tiga Faktor Pendorong Utama Harga Emas Global
Lonjakan harga ini dipicu oleh tiga faktor utama yang secara kolektif mendorong investor berbondong-bondong ke aset aman (safe haven) ini:
- Ekspektasi Penurunan Suku Bunga AS: Pasar mulai mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter dan penurunan suku bunga oleh The Fed, yang secara historis selalu menguntungkan harga emas.
- Kekhawatiran Penutupan Pemerintahan (Government Shutdown): Risiko politik di Amerika Serikat menimbulkan ketidakpastian ekonomi, mendorong permintaan terhadap aset yang stabil.
- Meningkatnya Ketegangan Geopolitik: Ketidakpastian dan konflik global di berbagai wilayah selalu menjadi katalis kuat yang membuat emas menjadi pilihan utama investor.
Selain faktor-faktor tersebut, Indeks dolar AS (.DXY) juga dilaporkan melemah sebesar 0,2%. Pelemahan dolar ini membuat emas batangan, yang dihargai dalam mata uang dolar AS, menjadi lebih murah dan menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.
Secara total, performa emas sangat mengesankan, dengan kenaikan lebih dari 43% sepanjang tahun ini—membuktikan kemampuannya untuk berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga yang berpotensi rendah dan selama masa ketidakpastian. (*/tur)




