BeritaMETROPOLISNASIONAL

Harga Furniture Rotan Tak Sebanding dengan Harga Rotan Mentah, di Kalteng Petani hanya Menerima 7 Persen

KALTENG.CO-Segala bentuk kerajinan atau furniture berbahan basar rotan merupakan produk yang memiliki harga premium di Negara-negara maju. Sayangnya, harga yang sangat bagus ini, tidak sampai dinikmati oleh para petani rotan.

Untuk petani atau pemilik kebun rotan di Provinsi Kalteng, mereka hanya menerima 7 persen dari harga jual rotan mentah yang dijual dalam bentuk aneka kerajinan atau furniture di Negara-negara maju.

Perabotan yang terbuat dari rotan dikenal tidak hanya menarik secara estetika, namun juga tahan lama. Tidak heran bila furniture dan kerajinan rotan diminati di mancanegara.

Menurut data Kemenperin, ekspor produk furniture dan kerajinan pada tahun 2022 mencapai USD 3.5 miliar dengan tujuan ekspor utama antara lain ke Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris.

Keberhasilan ekspor produk furniture rotan Indonesia ini tentunya tidak lepas dari potensi rotan yang melimpah di tanah air. Indonesia merupakan penghasil 80 persen bahan baku rotan dunia, sehingga merupakan salah satu negara produsen rotan terbesar dunia, selain Tiongkok dan Vietnam. Salah satu wilayah penghasil rotan terbesar yang terkenal dengan kualitasnya adalah Kalimantan Tengah.

Ternyata rotan juga memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Rotan dikenal sebagai sumber terbarukan yang cepat tumbuh. Bahkan rotan hanya bisa tumbuh jika ada tanaman penopang lainnya (simbiosis komensalisme) sehingga berpengaruh besar dalam pelestarian ekosistem hutan.

Cara pemanenan rotan pun cukup mudah dan tidak merusak lingkungan, dengan hanya memotong bagian rotan yang diperlukan dan dibawa untuk diolah lebih lanjut.

Rotan idealnya menjadi alat pemberdayaan sosial dan ekonomi mengingat pemanenan rotan sebagian besar dilakukan oleh petani kecil. Mengingat permintaan rotan yang cukup besar, seyogyanya dapat mensejahterakan kehidupan para petani rotan.

Sayangnya, rantai pasok rotan dari petani hingga ke tangan pengrajin rotan sangat panjang. Petani rotan umumnya hanya memperoleh margin yang sangat kecil, kurang dari 7% dari penjualan rotan mentah, dan sisanya diambil para tengkulak.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button