Wabup mengatakan, yang tengah menjadi daya tarik atau primadona di Barsel adalah karet dan rotan. Sementara untuk penjualan masih sering dijual dalam keadaan mentah, tanpa adanya sentuhan dan ciri tersendiri dari masyarakat. Contohnya rotan yang dibuat menjadi kerajinan rumah tangga atau menjadi barang yang berguna baru dijual ke luar daerah.
”Kita bisa lihat seperti Sukamara yang mempunyai amplang. Lalu yang terkenal dari dulu dodol dari Kandangan Kalsel. Hal tersebut tentunya memotivasi kita untuk bisa membuat satu produk tersendiri yang nantinya mampu bersaing di pasar antar kabupaten dan provinsi,” ujarnya.
Satya menambahkan, agar produk dari Barsel nantinya dapat dikenal oleh masyarakat di luar, Barsel akan membuat produk unggulan menjadi suvenir. “Yang lebih penting adalah dimana produk tersebut nantinya wajib berbeda dengan produk dari daerah lain. Pasalnya apabila mengalami kesamaan, akan mengalami persaingan yang berat. Apabila berbeda, tentunya akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi daerah kita,” ujarnya. (ner/ens)