BeritaPENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Inovasi Mahasiswa UPR Ubah Limbah Popok Bayi Jadi Penyerap Tumpahan Minyak di Perairan Kalteng

PALANGKA RAYA, Kalteng.co-Meningkatnya eksploitasi, transportasi, dan penggunaan minyak fosil kerap kali berujung pada pembuangan limbah industri sembarangan. Hal ini memicu insiden tumpahan minyak di berbagai wilayah, termasuk di perairan Kalimantan Tengah (Kalteng). Pencemaran ini menimbulkan kerusakan jangka panjang bagi sumber daya alam di ekosistem sungai, pesisir, dan laut.

Dampak tumpahan minyak tak hanya mengancam ekosistem perairan, tetapi juga kesehatan manusia, sektor ekonomi, dan pariwisata. Tumpahan minyak mengandung senyawa berbahaya yang dapat merusak biota laut, mengganggu rantai makanan, dan menyebabkan kematian massal ikan serta hewan laut lainnya. Pencemaran ini pun dapat menurunkan kualitas air dan berpotensi menyebabkan keracunan dan penyakit kulit bagi masyarakat sekitar.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Menyadari kondisi mendesak ini, sekelompok mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) tergerak untuk mencari solusi inovatif dan ramah lingkungan. Dimas Pramudita, Yuneta, Oktavia Rahmi Wulandari, dan Tasya Amalia dari program studi Kimia FMIPA UPR, dibimbing oleh dosen pendamping Riandy Putra, mengembangkan absorben hidrofobik dari limbah popok bayi sekali pakai untuk menanggulangi pencemaran minyak.

Inovasi Ramah Lingkungan dari Limbah Popok Bayi

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Absorben hidrofobik adalah material yang dirancang khusus untuk menyerap minyak tanpa menyerap air. Karakteristik ini menjadikannya solusi ideal untuk membersihkan tumpahan minyak di perairan.

Limbah popok bayi, yang biasanya menjadi masalah lingkungan, ternyata memiliki potensi besar sebagai absorben minyak karena mengandung 36,6% selulosa. Selulosa ini dapat diolah menjadi absorben yang efektif dalam menyerap minyak.

https://kalteng.co https://kalteng.co

Pengembangan absorben dari limbah popok bayi ini melalui beberapa tahap. Pertama, limbah popok dikumpulkan dan dipisahkan komponennya. Kemudian, dilakukan ekstraksi selulosa dan modifikasi dengan asam stearat untuk mendapatkan sifat hidrofobik. Proses ini memungkinkan material untuk menyerap minyak secara efisien.

Penelitian ini dilakukan di Lab Pusat Pengembangan Inovasi Iptek dan Gambut (PPIIG) dan Lab Kimia FMIPA UPR.

Solusi Ganda untuk Lingkungan dan Masyarakat

Pemanfaatan limbah popok bayi sebagai absorben hidrofobik tidak hanya mengatasi tumpahan minyak, tetapi juga membantu mengurangi timbunan popok bekas yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi. Data menunjukkan bahwa jutaan popok bayi dibuang setiap hari, menambah beban limbah bagi lingkungan.

Inovasi mahasiswa UPR ini menghadirkan solusi ganda yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Selain menanggulangi pencemaran minyak di perairan, inovasi ini juga membantu mengurangi jumlah limbah popok yang dibuang, sehingga berkontribusi pada penurunan beban limbah dan peningkatan kualitas lingkungan.

Langkah Maju Menuju Perairan Kalteng yang Bersih

Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UPR memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Diharapkan inovasi ini dapat segera diimplementasikan dan membantu menjaga kebersihan perairan Kalteng dari pencemaran minyak.

Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong inovasi ramah lingkungan. Dengan kerjasama berbagai pihak, diharapkan pencemaran minyak di perairan Kalteng dapat diminimalisir dan ekosistemnya dapat pulih kembali. (*/tur)

Related Articles

Back to top button