BANJAR, kalteng.co-Jalan nasional yang putus di KM 55 perbatasan Kecamatan Astambul – Mataraman sudah bisa dilalui untuk pejalan kaki setelah petugas memasang balok besi panjang. Oprit jembatan yang putus itu sekitar 3 meter. Persis di Desa Bawahan Selan, Mataraman.
Namun, Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo mengatakan jalan arah Hulu Sungai – Banjarmasin tetap ditutup untuk kendaraan bermotor. Dialihkan ke hauling road milik perusahaan tambang dan sawit.
“Fondasi jembatan tergerus aliran air deras. Cuma oprit yang runtuh dan putus. untuk jembatan masih kuat dan kokoh. Saat ini masih dalam perbaikan oleh Balai Perbaikan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II,” ucap Andri Koko Prabowo.
Sementara itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Adhitya Prakoso menjelaskan, berdasarkan prakiraan musim yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada Januari 2021 merupakan puncak musim hujan.
“Sehingga, wajar jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelasnya.
Selain karena puncak musim hujan, dia menuturkan, cuaca ekstrem di Kalsel juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Dalam tiga hari terakhir kelembapan udara lapisan atas sekitar Kalsel cukup tinggi.
“Kondisi ini didukung dengan suhu muka laut di sekitar Laut Jawa (selatan pulau Kalimantan) yang cukup hangat, sehingga berpotensi terjadi penguapan maksimal yang dapat menumbuhkan banyak awan penyebab hujan,” tuturnya.
Di samping itu, Adhitya menyampaikan, terdapat daerah konvergensi atau pertemuan angin di atas wilayah Kalimantan bagian Selatan yang berpotensi memupuk massa udara basah berasal dari Laut Jawa. “Ini semakin menambah peluang hujan di wilayah Kalsel,” ucapnya.
Berdasarkan data mereka, dalam dua atau tiga hari ke depan kondisi ini masih berpotensi terjadi. Sehingga, masyarakat dan pihak terkait diimbau agar mewaspadai dampak dari hujan lebat. Seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, sambaran petir dan sebagainya.
“Terutama di wilayah Kalsel bagian Barat. Seperti Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan Tanah Laut,” pungkasnya. (mam/ris/bar/ma/ran/jpg)