BeritaKuala KapuasPalangka RayaUtama

Jembatan Bersejarah Dirobohkan


Marserius berharap kepada pemda dan pemerintah pusat agar jembatan itu dibangun kembali seperti bentuk semula, baik konstruksi maupun bahan material yang digunakan. Bukan mengganti dengan rangka baja seperti yang telah dilakukan pada dua jembatan sebelumnya, yakni Jembatan Bea Cukai di Pulang Pisau dan Jembatan Mambulau di Kapuas.
“Tujuannya agar identitas tidak musnah, tetapi tetap menjadi sejarah serta kebanggaan daerah sebagai simbol keberhasilan pembangunan di Kalimantan Tengah,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Tengah, Ristia Heranidewi, juga menyampaikan perihal yang sama terkait perobohan jembatan gantung di wilayah Mandomai itu.
IAI Kalteng berupaya melakukan langkah perekaman dan pendokumentasian pada menit-menit terakhir terjadinya peristiwa perobohan tersebut. Tujuannya untuk menghormati dan menghargai hasil karya arsitek asal Swiss bernama Heinz Frick dan anak-anak STM Mandomai, agar pengetahuan di balik karya besar itu bisa diabadikan untuk generasi berikutnya.
IAI Kalteng juga akan berupaya mendorong dan memberikan masukan kepada pemerintah Kabupaten Kapuas agar dalam melakukan pembangunan kembali jembatan di Mandomai menyesuaikan bentuk aslinya, baik konstruksi maupun bahan materialnya.
Jembatan Mandomai ini menjadi case study konstruksi bowstring rangka batang kayu ulin yang ada di Indonesia dalam buku Ilmu Konstruksi Kayu karya Heinz Frick, yang menjadi salah satu buku ajar di Indonesia. Merawat sejarah, merawat identitas, merawat pengetahuan. (sma/ce/ala)

https://kalteng.cohttps://kalteng.co
Laman sebelumnya 1 2 3

Related Articles

Back to top button