Berita

Jokowi Tanam Perdana di Food Estate

PULANG PISAU, kalteng.co-Kawasan lumbung pangan atau food estate Kalteng telah digarap. Hampir 2.000 hektare lahan sudah siap tanam bulan ini. Presiden RI Joko Widodo bakal hadir saat tanam perdana di kawasan food estate di Pulang Pisau (Pisau). Demi kelancaran kegiatan proses tanam saat kedatangan presiden, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo terlebih dahulu turun meninjau lokasi, tepatnya di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulpis, Sabtu (12/09/2020). Terhitung dalam bulan September ini sudah dua kali mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) itu datang ke Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu yang disiapkan sebagai lumbung pangan nasional.

Dengan mengenakan sepatu bot, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau (Pulpis) Edy Pratowo, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, dan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto serta rombongan berjalan di pinggiran area sawah yang akan dikembangkan dalam program ini.

Syahrul ingin memastikan sejauh mana kesiapan lahan-lahan ini jelang tanam perdana oleh Presiden RI Joko Widodo pada akhir September mendatang. Terlihat hamparan lahan persawahan yang sudah dibajak dengan alat-alat canggih. Bak lautan, petakan-petakan sawah berlumpur dengan air di atasnya. Beberapa petakan itu sudah siap ditanam padi.

Traktor roda dua maupun roda empat berjejer di jalanan sawah. Beberapa petani mengoperasikan alat itu. Tidak hanya melihat, mentan juga turun ke sawah, mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam program ketahanan pangan ini.

Di hamparan petakan sawah itu tidak hanya akan terlihat tanaman padi, tapi juga tanaman lain seperti kelapa, jeruk, bahkan itik dan ikan.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Nantinya ada saung di sana (pondok sawah, red) agar presiden bisa melihat semuanya, melihat luasan hamparan dan aktivitas petani,” sembari menunjuk ke salah satu arah di hamparan sawah itu.

Kemungkinan presiden juga akan turun mencoba kesiapan alat-alat. Bahkan, nanti ada alat yang akan dicoba perdana di tempat itu. Menurutnya alat itu pertama kali digunakan di Indonesia dan akan digunakan dalam pengerjaan food estate ini.

“Di saung itu juga nantinya presiden akan didampingi tiga menteri, gubernur, dan bupati. Di tempat itu nanti saya akan paparkan skema program food estate ini. Mulai dari pengelolaan tanah, penyebaran bibit, hingga hasilnya,” ungkapnya di tengah lokasi.

Selain membangun saung, Syahrul juga meminta kepada pemerintah daerah (pemda) agar menerapkan padat karya. Pengerjaan beberapa hal yang harus diselesaikan harus melibatkan masyarakat. “Nanti juga ditanam kelapa ya, dua ribu kelapa sudah ditanam, termasuk tanam jeruk, ya,” tegasnya.

“Ini program besar dan terintegrasi. Bukan hanya pegelolaan padi saja, t api juga tanaman lain hingga itik dan ikan. Jadi untuk titik budidaya ikan ditambah. Jangan hanya satu dua titik saja,” tegas pria yang akrab disapa SYL ini.

Setelah beberapa waktu memberikan arahan serta pengecekan lahan dan alat, pihaknya menyampaikan agar beberapa waktu lagi kesiapan tanam perdana food estate sudah clear. Pihaknya berpesan, undangan yang hadir di lokasi nantinya memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Diatur. Jangan banyak yang datang. Seluruh rangkaian kegiatan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ucapnya.

Terkait dengan kesiapan lahan, Mentan SYL memberikan arahan kepada jajaran di bawahnya untuk menerapkan mekanisasi secara komprehensif untuk tanam perdana bersama Presiden Jokowi.

“Pak Dirjen, tidak ada lahan yang diolah tanpa traktor, pakai traktor rawa, lakukan dengan mekanisasi, tentukan tempat yang bagus,” pungkas Mentan.

Di lokasi food estate tersebut, mentan juga berharap dapat menunjukkan pengembangan seluruh komoditas pertanian dengan skala luas, yang merupakan upaya terobosan peningkatan produksi pangan dan stok cadangan pangan nasional, terutama mengantisipasi dampak pandemi Covid-19.

Mentan meminta tidak hanya padi dan jagung yang dikembangkan, tapi juga jeruk, kelapa, itik, dan ikan dipersiapkan pula. Ia ingin agar skema program dan rencana program jelas. Begitu pula dengan hasilnya. 

Pengembangan kawasan food estate berbasis korporasi petani di lahan rawa Kalteng diupayakan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan rawa melalui pengembangan sistem hulu sampai hilir lintas kementerian dan lembaga terkait.

Untuk tahun 2020, kegiatan food estate difokuskan untuk pengembangan pada area pertanian yang telah ada, yaitu seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Intensifikasi lahan pada lokasi food estate ini dilakukan dengan meningkatkan kemampuan lahan pertanian di lahan rawa melalui pemberian sarana produksi pertanian.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy yang turut mendampingi kunjungan kerja mentan mengatakan, lahan yang akan dijadikan lokasi food estate di Pulang Pisau pada tahun ini seluas 10.000 hektare.

“Untuk mendukung percepatan olah lahan yang dilakukan bertahap, Ditjen PSP Kementan memberikan dukungan berupa bantuan alsintan traktor roda dua sebanyak 200 unit, dan 150 unit traktor roda empat. Jumlah ini cukup untuk mengolah lahan seluas 1.000 ha yang akan ditanam perdana oleh presiden.” katanya. 

Sarwo Edhy menjelaskan, konsep pengembangan food estate adalah melalui pendekatan hulu hingga hilir. Food estate juga mengintegrasikan tanaman pangan, hortikultura, ternak, dan  perkebunan. 

“Selain itu, di lokasi ini juga dikembangkan konsep pertanian yang modern serta berkelanjutan. Dan untuk mendukung budi daya, akan dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi, baik primer, sekunder, maupun tersier,” tuturnya.

September ini, proses tanam akan difokuskan di Kabupaten Pulang Pisau dengan target 1.921 ha. Rinciannya, lahan di Kecamatan Maliku seluas 501 ha, Kecamatan Pandih Batu 1.237 ha, Kahayan Hilir 38 ha, dan di Sebangau Kuala 145 ha.

Diketahui produktivitas lahan saat ini yakni 4 hingga 5 ton per hektare gabah dengan IP 200. Varietas yang ditanam adalah Inpari 42, Inpari 32, dan Hibrida, dengan sistem tanam tabur benih langsung dan tanam pindah untuk varietas Hibrida. (abw/ce/ala)

Related Articles

Back to top button