“Ini imbas dari gerakan KLB, bukan hanya berpengaruh kepada ketum dan kepengurusan DPP, tetapi juga kepada semua kader partai, bentuklah soliditas di Kalteng, karena dengan bersatu maka kita akan kokoh dan eksis menghadapi pemilu selanjutnya,” sebut pria yang akrab disapa H Koyem itu.
H Nadalsyah juga selalu mengingatkan kepada semua kader partai untuk mengenang jasa mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku pendiri partai. Dengan demikian diharapkan setiap kader makin cinta dengan Partai Demokrat. SBY sebagai mahkota Partai Demokrat harus diteladai dan jadi anutan bagi para kader.
“Lupakan masa lalu terutama pada Pilgub Kalteng kemarin, jika ada kurangan dan perbedaan, itulah dinamika politik, tapi kita harus kembali ke rumah kita (Partai Demokrat, red) menghadapi pilkada selanjutnya, kita akan berusaha menambah kader potensial di dalam partai,” ucapnya.
“Mulai dari anak ranting hingga jajaran pengurus DPD harus tetap solid mendukung kepengurusan Ketua Umum AHY, apa pun taruhannya,” tambahnya.
H Nadalsyah juga mengutarakan, jika terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama kampanye Pilgub Kalteng beberapa waktu lalu, dirinya memohon maaf. Ia memastikan bahwa Partai Demokrat selalu siap berkontribusi untuk pembangunan Kalteng.
“Semua kader sudah berupaya melakukan yang terbaik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, siapa pun yang menjadi pemimpin Kalteng, maka itulah pemimpin kita,” tuturnya.
Terkait dengan isu KLB yang diselenggarakan oleh sekelompok orang di jajaran DPP, DPD Demokrat Kalteng secara tegas menolak, karena hingga saat ini Demokrat Kalteng masih taat dan patuh kepada AHY selaku ketua umum partai. (nue/ce/ala)