Kiprah Internasional Putra Dayak: Alue Dohong Resmi Jadi Asisten Dirjen FAO Asia Pasifik

KALTENG.CO-Putra Dayak Kalteng akhirnya ada yang mampu mendapat tempat dan pengakuan di kencah Internasional.
Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), QU Dongyu, secara resmi telah menunjuk Alue Dohong sebagai Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia dan Pasifik.
Penunjukan bergengsi ini mulai berlaku efektif pada 15 Mei 2025, menandai tonggak penting bagi Indonesia dan kawasan Asia Pasifik dalam upaya mencapai ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.
Penunjukan Alue Dohong ke posisi kunci di FAO ini merupakan pengakuan atas rekam jejaknya yang luar biasa dan dedikasinya yang tak putus dalam bidang lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan.
Sosok putra terbaik bangsa Indonesia ini diharapkan dapat membawa pengalaman dan keahliannya yang mendalam untuk mengatasi tantangan pangan dan pertanian di wilayah Asia Pasifik yang sangat beragam.
Profil dan Pengalaman Alue Dohong: Kiprah Gemilang untuk Lingkungan dan Pembangunan
Sebelum mengemban tugas barunya di FAO, Alue Dohong telah menorehkan jejak karier yang panjang dan cemerlang di Indonesia. Pengalamannya yang luas di berbagai lembaga dan posisi strategis menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Pengabdian di Pemerintahan Indonesia
Alue Dohong, seorang warga negara Indonesia, memiliki pengalaman signifikan dalam pemerintahan. Sejak Desember 2024, beliau menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Posisi ini menegaskan perannya dalam perumusan kebijakan dan implementasi program-program lingkungan di tingkat nasional.
Sebelumnya, dari tahun 2019 hingga 2024, Alue Dohong menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Selama masa jabatannya ini, beliau berkontribusi besar dalam upaya konservasi hutan, rehabilitasi lahan, dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Peran Kunci dalam Restorasi Lahan Gambut dan Pengelolaan Lingkungan
Kiprah Alue Dohong dalam isu lingkungan tidak hanya terbatas pada level kementerian. Beliau juga memiliki keahlian khusus dalam restorasi lahan gambut, sebuah isu krusial di Indonesia terkait kebakaran hutan dan emisi karbon.
Pada tahun 2016 hingga 2019, Alue Dohong menjabat sebagai Deputi Kepala Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan di Badan Restorasi Gambut (BRG) di Indonesia. Perannya di BRG sangat vital dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan program restorasi ekosistem gambut yang rusak, sebuah upaya nasional untuk mengurangi risiko bencana lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, beliau juga pernah menjadi Tenaga Ahli di Kantor Penghubung REDD+ Kalimantan Tengah dari tahun 2011 hingga 2013. Pengalamannya di REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) menunjukkan pemahamannya yang mendalam tentang mekanisme global untuk mengatasi perubahan iklim melalui pengelolaan hutan.
Akademisi dan Koordinator Program Lingkungan
Karier Alue Dohong dimulai pada tahun 1994 sebagai Staf Dosen di Universitas Palangka Raya, Indonesia. Di sana, beliau mengajarkan dan meneliti topik-topik penting seperti restorasi lahan gambut, pengelolaan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan dalam Program Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Latar belakang akademis ini menjadi fondasi kuat bagi keahliannya di lapangan.
Dedikasinya terhadap isu lingkungan juga terlihat dari perannya sebagai Koordinator Kalimantan untuk Program Wetlands International di Indonesia, yang berlokasi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dari tahun 2003 hingga 2011. Peran ini melibatkan pengelolaan dan konservasi ekosistem lahan basah yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati dan mata pencarian masyarakat lokal.
Pendidikan Tinggi: Bekal Global untuk Tantangan Internasional