BeritaTAFAKUR RAMADHAN

Kisah Tiga Tukang Maksiat Taubat di Masjid

Raja Pemabuk

Kisah nyata tersebut lalu jadi buah bibir. Di antara warga kampung sering melontarkan pertanyaan, bagaimana awal tiga pemabuk jadi anggota jamaah masjid. Ketiga pemabuk itu dikenal dengan sapaan Billy, Embong dan Entong. Ketiganya selalu dijumpai warga, entah pagi atau pada kesempatan malam, selalu membawa minuman keras.

Cerita tentang duel mereka dengan anggota geng motor pada malam hari sudah terlalu sering didengar warga.

Yang paling menyakitkan adalah ketika di lingkungan mereka tengah digelar perhelatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Begini ceritanya, ketika Ustaz Taufik memimpin shalawat Al Barzanji, tidak jauh dari lokasi acara, ketiga pemuda ini mabuk-mabukan sambil ikut membaca shalawat.

Nah, andai saja warga tak sabar menyaksikan kelakuan buruk para pemuda itu, boleh jadi jamaah yang tengah memperingati Maulid itu akan menghajar mereka.

Mabuk adalah bukan cara yang tepat menghindari pokok persoalan hidup. Mabuk juga tak tepat sebagai gaya hidup. Apa lagi untuk membangkitkan diri berani menghadapi pihak lawan. Dengan sebutan lain, agar jadi pemberani perlu menenggak minuman keras.

Nyatanya, ketika ketiga pemabuk ini menyerang seorang ustaz, dengan sekali hentakan dari jarak jauh, mereka terhuyung lalu kecemplung kali. Embong masuk kali, sementara Entong dan Billy kebentur tiang listrik. Kepalanya benjol seperti bakpao.

Para pemabuk ini ditolong warga. Lalu dipapah. Di antar ke kediaman orang tuanya masing-masing.

Taufik, sang ustaz, yang menghadapi pemuda berandalan itu tak diam. Ia mendatangi satu per satu kediaman tiga pemuda itu sambil memberi nasihat. Hadir pula para orang tuanya.

Tapi ketiga pemabuk itu belum kapok. Pada kesempatan lain, mereka kembali menyerang Ustaz Taufik. Namun lagi-lagi yang didapat, mereka terpental secara bersamaan. Jatuh terguling.

Dari dua peristiwa pahit yang dialami itulah, ketiga pemabuk itu menyatakan insyaf. Tentu saja, sang ustaz dengan lapang dada, memberi bimbingan. Mulai istighfar, tata cara berwudhu, shalat lima waktu.

Untuk belajar ilmu hikmah, harus dapat mengamalkan rukun Islam dan Iman. Belajar agama adalah keharusan bagi setiap Muslim tanpa memandang usia dan latar-belakang, kata Taufik mengenang para mantan berandalan itu.

Bulan puasa adalah kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Senyatanya, momentum itu kini dimanfaatkannya.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button