AKHIR PEKANKESEHATAN

Diare Mengancam Nyawa, Begini Cara Mengatasinya

PALANGKA RAYA, kalteng.coDiare cukup memerlukan perhatian khusus, karena diare dapat menyebabkan kehilangan cairan berlebih yang mengancam nyawa, khususnya pada anak.

Untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi pada anak diare, maka harus diperhatikan cairan pengganti kehilangan cairan yang telah terjadi, menganti kehilangan cairan yang sedang terjadi, serta memberikan cairan rumatan pada anak. Hal ini dilontarkan Dokter Umum RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Caroline Ivonne.

Berita Terkait……525 Ribu Anak Meninggal Akibat Diare

“Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua di rumah jika anak mengalami diare dan sebagai tindakan pencegahan dehidrasi,” katanya kepada kalteng.co, Jumat (10/12/2021). .

Pertama, memberikan cairan rehidrasi oralit dgn menggunakan new oralit sampai diare berhenti, berikan 50-100 cc setiap buang air besar cair untuk anak berusia di bawah 1 tahun (7-12 bulan), usia 1-5 tahun diberikan 100-200 cc, dan usia di atas 5 tahun berikan semaunya.

Kedua, memberikan obat Zinc, yang tersedia di apotek dan di falisilitas kesehatan. Zinc terbukti secara ilmiah dapat menurunkan frekuensi buang air besar dan volume tinja sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya dehidrasi pada anak.

Ketiga, bagi anak yang masih mendapatkan ASI, ASI harus tetap diberikan. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya. Begitu juga makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang.

Keempat, antibiotik sebelum dikonsumsi harus konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak. Karena pemberian antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan hal- hal yang lebih merugikan misalnya dapat mempercepat resistensi kuman terhadapa antibiotik, dan lain-lain.

“Apakah anak diare harus dirawat diopname? Tidak, anak diare masih dapat dirawat di rumah. Kecuali apabila terdapat komplikasi lain, seperti anak tidak mau minum, muntah terus – menerus, atau diare semakin sering,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan, perlu orang tua ketahui untuk diwaspadai adalah kapan anak harus  dibawa kembali ke Pusat Pelayanan Kesehatan. Bila orang tua mendapatkan anak demam, BAB berdarah, makan atau minum sedikit, nampak sangat haus, diare makin sering, atau belum membaik dalam tiga hari, maka orang tua jangan ragu untuk membawa dan memeriksakan anak kembali.

“Jadi sebagai pencegahan, beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan orangtua yaitu tetap menjaga kebersihan lingkungan, buang air besar di jamban, saling menjaga kebersihan diri, cuci tangan sebelum makan, penyediaan air minum yang bersih, memberikan makanan penyapihan yang benar, selalu memasak makanan, dan jangan lupa ASI  tetap diberikan bagi anak,” tandasnya. (aza)

Related Articles

Back to top button