Tugas Khatib Memperkaya Visi
Memperkaya Konsep Islam Indonesia
Sebab jumlah masjid sangat banyak. Dia mencontohkan di Provinsi DKI Jakarta saja jumlah masjid ada 4.000 unit lebih. Sehingga jumlah khatibnya juga cukup banyak.
Strategi pembinaan para khatib tersebut di lakukan dengan banyak metode. Salah satunya adalah menggunakan media sosial sesuai dengan perkembangan terkini. Dia mencontohkan pada masa Walisongo dahulu kala, pembinaan dakwah juga di lakukan dengan kebudayaan yang berkembang saat itu.
“Seperti menggunakan tembang-tembang dengan memasukkan kisah Nabi dan sahabatnya,” tuturnya. Ia menegaskan keberadaan agama Islam bukan untuk memerangi kebudayaan yang ada. Tetapi menjadikan kebudayaan itu sebagai infrastruktur untuk kepentingan dakwah.
Dalam kesempatan yang sama Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Imam Daruquthni membawakan materi tentang Fiqih Khutbah. Menurut dia khutbah di sesuaikan dengan tempat agama Islam berada.
“Dalam konteks Indonesia, Islam hadir dan hidup berdampingan dengan unsur-unsur lain seperti agama, suku, dan ras yang berbeda,” katanya. Sehingga materi khutbah harus di sesuaikan supaya tetap menjaga kerukunan.
Ia mengatakan para khatib harus memiliki semangat untuk menyelamatkan bangsa Indonesia. Menurutnya kondisi dunia saat ini sedang memprihatinkan. Bukan hanya alamnya yang rusak. Tetapi tatanan kehidupan sosialnya juga rusak.
“Tugas khatib memperkaya visi. Memperkaya konsep Islam Indonesia,” katanya. Sampai akhirnya suara dari para khatib bisa di dengar oleh pemegang kekuasaan di negeri ini untuk menjaga Indonesia supaya tidak rusak.(tur)