PALANGKA RAYA,kalteng.co – Laju kerusakan hutan di Indonesia saat ini sudah sangat parah. Pemerintah tak bisa sendiri mengatasinya. Harus ada sinergi dengan masyarakat untuk mencegah dan memulihkan hutan yang rusak.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Sri Suwanto dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Kehutanan Kalteng A Syaifudi, saat membuka Bimbingan Teknis Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Kelompok Masyarakat Dalam Kegiatan Rehabilitasi Lahan Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (23/11/2020) di Hotel Luwansa.
Salah satu upaya untuk perbaikan kondisi hutan yaitu dengan melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan. Diantara bentuknya dengan penanaman pada lahan yang kritis, terbuka atau sudah tidak produktif lagi.
“Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) tidak bisa lepas dari peran masyarakat atau petani yang berada di sekitar hutan. Mereka ini yang menjadi salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan rehabilitasi hutan lahan,” ujar Syaifudi.
Dishut mengakui, bahwa selama ini masyarakat atau petani di sekitar hutan telah berperan aktif dalam upaya perbaikan atau rehabilitasi hutan lahan. Antara lain dengan pembangunan hutan rakyat dengan penanaman tanaman sengon, karet, gaharu, buah-buahan.
“Bahkan saat ini pembangunan hutan rakyat di Kalteng berkembang sangat pesat bahkan sudah didukung dengan adanya pabrik pengolahan hasil tanaman sengon seperti di Kapuas dan Pulang Pisau,” ujarnya.
Untuk meningkatkan peran serta petani atau kelompok masyarakat dalam kegiatan RHL, Dishut Kalteng melaksanakan bimbingan teknis ini. Tujuannya agar keterlibatan kelompok masyarakat adalah kegiatan RHL meningkat.
“Bimtek ini juga menjadi forum diskusi menjaring masukan dan saran dari semua pihak dalam pelaksananaan RHL,” ujarnya.
Tak kalah pentingya lagi, melalui Bintek ini Dishut ingin mendorong kelompok masyarakat untuk lebih inovatif dan kreatif dalam pengelolan hutan dan lahan dengan memanfaatkan sumber daya hutan baik kayu maupun bukan kayu. Melalui pemanfaatan itu, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Sementara itu Ketua Panitia Bimtek Joko Mulyono menyampaikan peserta kegiatan ini berjumlah 40 orang dari kelompok masyarakat dan kelompok tani hutan. Mereka berasal dari Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat.
Sementara itu narasumber untuk Bimtek ini, selain dari Dinas Kehutanan Kalteng, ada juga dari BPDAs – HL Kahayan, praktisi dan pengrajin pemanfaatan daun purun, praktiksn pemanfaatan limbah kayu, praktiski budidaya madu trigona. (sma/sos/b5)