Penanganan Covid-19 Melemah
PALANGKA RAYA-25 hari sudah dilalui di bulan November ini. Kasus positif Covid-19 bukannya menurun, malah melonjak drastis. Pada 1 November lalu, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 ada di angka 4.325 kasus. Kemarin (25/11), sudah 5.508 kasus. Berarti, ada 1,183 kasus baru dalam kurun waktu itu.
Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan Covid-19 se-Kalteng di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (25/11), dipaparkan tren kasus mingguan menunjukkan tiga kali peningkatan jumlah kasus baru. Sepekan terakhir, peningkatan kasus baru sebesar 21 persen dari minggu sebelumnya. Penularan dalan zona risiko tinggi. Penularan lebih cepat. Terutama di Kabupaten Katingan dan Murung Raya.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya yang memimpin kegiatan itu mengatakan, bahaya pandemi Covid-19 masih mengancam. Pihaknya mengakui, dalam beberapa waktu terakhir pemerintah dianggap lengah dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Benar menggunakan masker dan membatasi pertemuan, tetapi orang-orang di sekitar melakukan kegiatan seolah-olah tidak terjadi apa-apa di daerahnya.
“Bahkan ada beberapa pejabat struktural yang membuat acara dan potensi kerumunan massa dalam acara itu dibiarkan begitu saja. Saya ingin tekankan bahwasannya pejabat adalah contoh dan teladan bagi masyarakat. Kadang-kadang yang kita lakukan menjadi pembenaran yang dilakukan oleh masyarakat,” katanya saat memberikan arahan.
Lebih lanjut diungkapkannya, pada Oktober lalu kasus Covid-19 di Kalteng sudah menurun. Angka kesembuhan pasien meningkat. Sampai ada beberapa bangsal di rumah sakit yang sebelumnya digunakan untuk merawat pasien Covid-19, sudah digunakan untuk merawat pasien biasa. Begitu juga tenaga relawan juga sudah dikurangi jumlahnya.
“Akan tetapi pada November ini khususnya minggu terakhir, ada peningkatan kasus yang luar biasa. Bahkan ada kenaikan kasus dalam sehari mencapai 131 kasus,” ungkapnya.
“Pemerintah tidak lagi bergerak secara aktif seperti yang awal dahulu. Saat ini, lanjut dia, terjadi kenaikan kasus bukan hanya puluhan bahkan ratusan per harinya, tetapi diam-diam saja, adem ayem. Ada apa ini?” serunya.
Harusnya semua sadar bahwa penanganan Covid-19 bukan hanya untuk gaya dan ikut tren. Ini tanggung jawab pemerintah untuk melayani masyarakat.
Sebelum rapat, tambah Habib, pihaknya melakukan pertemuan bersama forkopimda untuk menerima saran dan pendapat dalam rangka mengambil langkah strategis penanganan Covid-19. Tidak lepas juga untuk menghambat penyebaran virus yang terus meningkat.
“Fenomena yang dianggap bahaya yakni menganggap Covid-19 sebagai hal yang wajar. Jangan takut tetapi tetap waspada,” ujarnya.
Pihaknya berencana akan membuat surat rekomendasi dalam bentuk edaran instruksi kepada kabupatem/kota se-Kalteng untuk penanganan virus ini. Lantaran, masih ada tujuh kabupaten yang belum melaporkan pembentukan Satgas Penanganan Covid-19, yang awalnya gugus tugas menjadi satgas.
“Ada tujuh kabupaten yang belum melaporkan pergantian gugus tugas menjadi satgas penanganan Covid-19, yakni Kabupaten Lamandau, Kapuas, Pulang Pisau, Gunung Mas, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan,” bebernya.
Pemprov Kalteng juga akan membatasi diri untuk tidak hadir pada acara-acara yang berpotensi melanggar prokes. Pihaknya juga akan melarang kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa, lantaran pemerintah harus menjadi contoh dalam penerapan prokes.
“Kami juga akan membatasi perjalanan dinas, karena penyebaran yang sudah luar biasa ini. Tidak dilarang, tapi dibatasi. Termasuk kepala daerah dan jajarannya,” pungkasnya.
Dalam slide yang dipaparkan dalam rakor tersebut, ada beberapa poin rekomendasi yang harus dijalankan. Di antaranya, membatasi pergerakan masyarakat, mengurangi izin-izin keramaian, evaluasi jumlah pelanggaran prokes, edukasi kepada masyarakat, dan pengawasan terhadap klaster keluarga, tempat kerja, dan kelompok masyarakat.
Prokes di Kotim Harus Diperketat ///judul bold
Pelaksanaan pilkada serentak tahun ini harus betul-betul menerapkan prokes, lantaran pilkada kali ini digelar dalam kondisi pandemi Covid-19. Untuk itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya mewanti-wanti agar Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) lebih ketat menerapkan prokes, karena selain pemilihan gubernur (pilgub), kabupaten itu juga melaksanakan pemilihan bupati (pilbup).
Pemkab setempat diminta lebih agresif dalam penegakan prokes ini. Pihaknya juga meminta kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kotim untuk memberikan contoh kepada masyarakat dalam hal mematuhi protokol kesehatan, khususnya dalam hal penggunaan masker.
“Saya lihat masyarakat di Kabupaten Kotim masih banyak yang tidak menggunakan masker. Pemkab setempat harus lebih agresif dalam hal ini,” katanya kepada perwakilan Pemkab Kotim yang mengikuti rakor secara virtual itu.
Dengan dukungan dari pihak TNI/Polri dan forkopimda, pihaknya berharap agar pencegahan di Kotim lebih agresif dan selektif. Diharapkan pula Pemkab Kotim dapat menekan angka penularan Covid-19, mengingat masih terlihat adanya penambahan kasus dan pasien meninggal.
“Saya juga meminta kepada pemerintah untuk terus melaksanakan 3T untuk pengendalian kasus di Kotim. Masyarakat harus menerapkan prokes dengan cara selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan,” pungkasnya. (abw/ce/ram)