BeritaNASIONALPOLITIKA

Pencopotan Ahmad Sahroni: Publik Masih Marah, Desak Dipecat Total dari NasDem dan DPR

KALTENG.CO-Pencopotan Ahmad Sahroni dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI memang menjadi sorotan hangat. Namun, keputusan tersebut tampaknya belum cukup untuk meredam kemarahan publik. Gelombang kritik di media sosial justru semakin deras, dengan banyak netizen mendesak agar politisi dari Partai NasDem tersebut dipecat sepenuhnya dari keanggotaan DPR dan partai.

Mari kita bahas lebih lanjut mengenai isu ini, mengapa publik begitu marah, dan bagaimana dampaknya terhadap karier politik Ahmad Sahroni dan Partai NasDem.

Pernyataan Kontroversial yang Memicu Kemarahan Publik

Kemarahan publik ini bermula dari pernyataan Ahmad Sahroni yang dianggap menyakitkan dan meremehkan masyarakat. Ia secara publik menyebut pihak-pihak yang ingin membubarkan DPR sebagai “orang paling tolol sedunia”. Pernyataan ini muncul di tengah gelombang demonstrasi yang memprotes tunjangan mewah DPR, yang dinilai tidak peka terhadap kondisi ekonomi rakyat.

Pernyataan Sahroni langsung menjadi viral di media sosial. Banyak netizen menganggapnya sebagai penghinaan dan bukti arogansi para pejabat. Reaksi keras pun bermunculan, mulai dari tuntutan pencopotan jabatan hingga desakan agar ia dipecat dari DPR dan partainya.

Desakan Netizen: Pencopotan dari Jabatan Saja Tidak Cukup

Meskipun Fraksi NasDem telah mengambil tindakan dengan mencopot Sahroni dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR, publik masih merasa hal itu tidak adil. Banyak netizen berpendapat bahwa sanksi tersebut terlalu ringan dan tidak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan oleh pernyataannya.

Sejumlah akun di media sosial X (sebelumnya Twitter) menyerukan agar Sahroni dipecat sepenuhnya. Akun @Laxaabilly, misalnya, menulis, “Copot sekalian itu Sahroni, jangan cuma dimutasi!” Senada dengan itu, akun @La85289L bahkan meminta langsung Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, untuk menarik Sahroni dari DPR.

Ancaman Boikot dan Dampaknya bagi Partai NasDem

Kecaman terhadap Sahroni tidak hanya berhenti pada desakan pemecatan. Beberapa netizen bahkan mengancam akan memboikot Partai NasDem jika partai tersebut tetap mempertahankan Sahroni sebagai anggotanya. Ancaman ini tentu menjadi pukulan berat bagi citra dan elektabilitas Partai NasDem, terutama menjelang Pemilu 2029.

Akun @TheReal_ABCDOel dengan tegas menyuarakan, “Pokoknya kalau Sahroni nggak dipecat dari NasDem, JANGAN PILIH NASDEM!!!” Ancaman seperti ini menunjukkan betapa seriusnya isu ini di mata publik.

Keputusan Fraksi NasDem: Langkah Cepat, Respon yang Terlambat?

Menanggapi gelombang kemarahan publik, Fraksi NasDem mengambil keputusan cepat. Melalui surat bernomor 758/DPR-RI/VIII/2025, Fraksi NasDem secara resmi mencopot Ahmad Sahroni dari jabatannya. Keputusan ini diambil dalam rapat internal Fraksi pada Jumat (29/8).

Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat, Sahroni dipindahkan ke Komisi I DPR RI sebagai anggota biasa. Kursi Wakil Ketua Komisi III yang ditinggalkannya kini diisi oleh Rusdi Masse Mappasessu.

Meskipun langkah ini bertujuan untuk meredam isu, masih banyak pihak yang merasa bahwa keputusan tersebut terlambat dan tidak cukup tegas. Publik menunggu tindakan yang lebih radikal, yaitu pemecatan total, untuk menunjukkan bahwa partai benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat.

Masa Depan Politik Ahmad Sahroni dan Nasdem

Isu ini akan menjadi ujian berat bagi Ahmad Sahroni dan Partai NasDem. Respons partai terhadap desakan publik akan sangat menentukan bagaimana citra mereka di mata masyarakat. Jika NasDem tidak memberikan respons yang memuaskan, gelombang protes ini bisa berdampak negatif pada hasil Pemilu mendatang.

Keputusan Fraksi NasDem untuk mencopot Sahroni adalah langkah awal. Namun, tampaknya publik masih menantikan langkah yang lebih jauh dan tegas.

Akankah NasDem mendengarkan tuntutan ini dan memecat Sahroni? Atau akankah mereka tetap pada pendiriannya? Masa depan politik Ahmad Sahroni dan citra Partai NasDem kini berada di persimpangan jalan. (*/tur)

Related Articles

Back to top button