“Sehingga mengakibatkan tekanan air yang cukup besar dan menggerus dinding drainase,” bebernya.
Ditambahkannya, saat ini sejumlah wilayah di Indonesia terjadi banjir ekstrem. Dwi juga menegaskan bahwa tidak ada pihak yang disalahkan karena peristiwa ini. “Tidak ada lubang besar yang memadai, hanya ada pralon kecil, kejadian ini di luar dugaan, tapi kami pastikan akan segera diperbaiki,” tegasnya.
Kejadian ini menjadi bahan introspeksi bagi pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek yang menalan dana APBN sekita Rp17 miliar itu.
“Harus dipikirkan untuk membuat kemasan gorong-gorong pada dinding drainase. Ini akan segera kami perbaiki agar saluran tersebut bisa kembali seperti semula, karena masih dalam masa pemeliharaan, pihak rekanan siap untuk melakukan perbaikan,” tuturnya.
Pihaknya pun berharap mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Palangka Raya untuk membebaskan lahan sekitar drainase untuk dibuatkan saluran tersier sebelum air dialirkan ke saluran primer.
“Akan kami koordinasikan dengan pihak pemko,” ujarnya.