Pengupasan kulit dan kepala udang di PP Kuala Pembuang. FOTO ISTPALANGKA RAYA, Kalteng.co – Udang merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan utama Indonesia, berkontribusi sekitar 45% dari total nilai ekspor produk perikanan nasional. Pada tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat keempat dalam produksi udang dunia, dengan total produksi mencapai 130.776 ton.
Di tingkat daerah, produksi udang di Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, menunjukkan tren positif. Pada tahun 2024, total produksi udang hasil tangkapan di pelabuhan ini mencapai 151.398 kg. Hal ini menjadikan udang sebagai hasil tangkapan dominan di perairan sekitar pelabuhan tersebut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dis lutkan) Provinsi Kalimantan Tengah, Ir. H. Darliansjah, M.Si., menyampaikan bahwa Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang memiliki peran strategis dalam produksi udang hasil tangkapan laut. “Kawasan ini masuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia 712 dan menjadi salah satu sentra penghasil udang di perairan utara Jawa,” ujarnya saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (21/3/2025).
Menurut Darliansjah, produk udang hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang terdiri dari udang segar dan udang olahan. “Udang merupakan sumber makanan bergizi tinggi, kaya protein, vitamin, mineral, serta asam lemak esensial yang baik untuk kesehatan,” jelasnya.
Udang Yang Telah Dikupas Biasanya Dikirim ke Banjarmasin
Ia menambahkan bahwa kandungan nutrisi dalam udang, seperti vitamin B12, selenium, dan zinc, memiliki manfaat bagi sistem saraf, pembentukan sel darah merah, serta daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan omega-3 dalam udang dapat mendukung kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi kognitif.
Di Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang, proses pengolahan udang di lakukan oleh ibu-ibu nelayan setempat. Kegiatan ini mencakup pemotongan kepala (deheading) dan pengupasan kulit (peeling).
“Udang yang telah di kupas biasanya di kirim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk diolah lebih lanjut di pabrik. Pengiriman di lakukan menggunakan kendaraan roda empat dengan volume 1–2 ton per pengiriman, tergantung hasil tangkapan nelayan dan kondisi cuaca,” terang Darliansjah.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa aktivitas pengolahan udang di Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang tidak hanya meningkatkan nilai jual produk, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. “Keberadaan pelabuhan ini berperan besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Seruyan,” pungkasnya. (pra)
EDITOR : TOPAN