Pangkalan Bun

Pastikan Oknum Guru Lakukan Aksi Kekerasan Disanksi

PANGKALAN BUN, Kalteng.co – Aksi yang dilakukan oknum guru terhadap siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar) baru-bari ini masih berlanjut.

Setelah apa yang dilakukan viral di media sosial hingga membuat masyarakat geger. Hal ini menyita perhatian Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah dan Kepolisian yang akan terus melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah A. Syaifudi saat mengunjungi sekolah tempat kejadian tersebut menyayangkan aksi yang dilakukan para guru. Disisi lain mungkin saja para guru melakukan pemukulan di luar kendali emosi mereka karena ada faktor penyebabnya.

Meski demikian, kekerasan yang dilakukan tidak dibenarkan dan nantinya akan diberi sanksi tegas dari dinas. Dari keterangan didapat pemukulan dilakukan berawal ketika salah satu guru masuk dalam kelas, dimana kelima siswanya saat di absen tidak berada didalam kelas.

“Saat ditanya, ternyata ada satu siswa mengetahui salah satu siswa yang sedang dicari oleh sang guru sedang berada di kantin sekolah. Karena pelajaran akan dimulai memintanya agar mereka bisa kembali dalam kelas,” jelasnya.

Ditambah informasi jika kelima siswa tersebut tengah merokok. Namun saat dimintai keterangan, tidak ada yang mengaku. Bahkan rekan-rekannya yang saat itu memanggil Kalimantan (korban pemukulan) juga tidak jujur. Sehingga kelima siswa tersebut diinterogasi para guru atas pelanggaran yang dilakukan.

Namun saat diinterogasi ada hal pemicu yang membuat guru merasa emosi. Sehingga terjadilah aksi pemukulan hingga viral di media sosial. Tanpa menunggu lama, pihak sekolah dan orangtua siswa melakukan pertemuan.

“Kami sudah melakukan mediasi dan mendapatkan titik temu bahwa semuanya diselesaikan secara kekeluargaan. Karena semuanya menyadari permasalahan yang terjadi,”ujarnya.

Meski demikian Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah tentunya akan melakukan upaya dan tindakan tegas. Dengan harapan masalah ini dikemudian hari tidak boleh terjadi lagi. Nantinya akan ada sanksi yang diberikan kepada para guru atas tindakan yang dilakukan.

Dan masalah ini juga menjadi perhatian pihak kepolisian. Karena mereka yang terlibat dan viral di media sosial sudah dipanggil dan diperiksa di Polres Kobar. (son)

Related Articles

Back to top button