INTERAKSI : Interaksi narasumber dan peserta Seminar Kajian Koleksi dan Kajian Konservasi/Perawatan Koleksi di Gedung Aula Museum Balanga, Selasa (16/7/2024). FOTO ISTPALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Disbudpar Kalteng) melalui UPT. Museum Balanga, menggelar Seminar Hasil Kajian Koleksi dan Kajian Konservasi/Perawatan Koleksi, di Aula Museum Balanga, Selasa (16/7/2024).
Seminar ini dihadiri oleh para guru, dosen, mahasiswa, dan berbagai instansi terkait. Acara ini berlangsung dari 15 hingga 18 Juli 2024, terbagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama, Seminar Kajian Koleksi, membahas Sapundu dari aspek filosofi, ritual, dan kegunaannya dalam kehidupan masyarakat adat Dayak Kalimantan. Sesi kedua, Seminar Konservasi/Perawatan Koleksi, membahas perawatan Piring Malawen, guci, besi, kayu, dan logam.
Seminar ini menekankan, pentingnya memahami sejarah dan budaya melalui warisan nenek moyang serta cara merawat koleksi di UPT. Museum Balanga, Provinsi Kalimantan Tengah. Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Agung Catur Prabowo menyampaikan, bahwa pelestarian dan pemajuan kebudayaan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami berharap peran aktif masyarakat, khususnya peserta seminar, dapat menjadi agen dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan di Kalimantan Tengah,” ungkap Agung. Lebih lanjut Agung menekankan, pentingnya kesadaran masyarakat terhadap warisan sejarah dan budaya Provinsi Kalimantan Tengah serta upaya melestarikannya agar warisan ini bisa diwariskan kepada generasi penerus.
“Hasil yang diharapkan dari seminar ini meliputi peningkatan kesadaran publik, mendorong pendidikan dan penelitian lebih lanjut, promosi pariwisata, dan ragam kebudayaan Provinsi Kalimantan Tengah. Ini juga sebagai salah satu upaya Museum Balanga dalam melestarikan koleksinya,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Adiah Chandra Sari menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan kegiatan ini.
“Saya berharap peserta seminar dapat mengenal lebih dekat koleksi-koleksi di Museum Balanga dan berperan aktif dalam mempromosikannya hingga ke kancah nasional dan mancanegara,” tutup Adiah. (pra)
EDITOR : TOPAN