JAKARTA, kalteng.co– Suharso Monoarfa dipastikan menjabat ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah terpilih aklamasi dalam muktamar IX di Makassar Sabtu malam (19/12). Sosok yang juga menjabat menteri PPN/kepala Bappenas itu langsung memasang target besar untuk Pemilu 2024.
”Kita harus mencapai target suara 15 juta,” ujar Suharso saat menutup Muktamar IX PPP yang disiarkan secara virtual Minggu (20/12). Target tersebut dinilai akan mengembalikan kejayaan PPP seperti di Pemilu 1999.
Untuk mencapai target itu, Suharso menekankan agar konflik di internal partai tidak lagi terjadi. Ke depan, dia meminta semua pengurus dapat bekerja sama dan bisa menekan ego masing-masing. ”Jangan pernah ada lagi sekecil apa pun peluang untuk kita berkonflik. Kalau ada benihnya, langsung coba kita selesaikan,” imbuhnya.
Terkait strategi pemenangan, pria kelahiran Mataram tersebut mengaku telah menyusun strategi. Tak tanggung-tanggung, konsultan politik Polmark sudah dikontrak hingga 2024. Selain itu, Suharso mengaku sudah menyiapkan tiga kelompok besar yang akan menyokong target tersebut. Kelompok pertama adalah pekerja elektoral. Kelompok itu akan berfokus untuk menyusun strategi pemenangan partai. Konsekuensinya, mereka tidak boleh menjadi caleg. ”Kerjanya satu, kerja elektoral,” tuturnya.
Kelompok kedua adalah influencer. Kelompok tersebut dinilai sudah menjadi kebutuhan di era sekarang. Era ketika media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar di masyarakat. Sementara kelompok terakhir adalah supporting organisasi. Kelompok itu akan memperkuat sektor kesetjenan dan internal lainnya.
Suharso menegaskan, ke depan organisasi tidak akan didominasi para senior. Generasi muda juga akan dilibatkan untuk memberi warna. ”Selama ini (PPP) dikatakan partai yang tua, punya bapak-bapak. Tapi, hari ini kita bisa menunjukkan, kita juga partai milenial,” tuturnya kemarin.
Sementara itu, terpilihnya Suharso sebagai ketua umum PPP periode 2021–2026 sudah diprediksi pengamat politik Ujang Komarudin. Direktur eksekutif Indonesia Political Review itu menyebutkan, kendati ada nama-nama lain yang bermunculan, Suharso tetap kandidat terkuat.
Meski demikian, Ujang berpendapat bahwa sosok Suharso tergolong kelompok senior. Sementara yang dibutuhkan PPP saat ini adalah menggaet suara pemuda lebih banyak. Dibanding partai politik lain, PPP termasuk yang tertinggal dalam hal menggarap suara pemilih muda. ”Mau gak mau mereka harus menyentuh kalangan milenial,” tuturnya kepada Jawa Pos kemarin.
Dari hasil survei beberapa lembaga akhir 2020 ini, Ujang menilai PPP akan sulit menang di Pemilu 2024 jika tidak segera ”mengamankan” suara pemilih muda. Itu yang menjadi salah satu dari tiga pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan PPP dalam tempo sesingkat-singkatnya di bawah kepemimpinan Suharso Monoarfa.
Dua tugas lainnya adalah melakukan konsolidasi internal dan memperbarui simbol partai. Konsolidasi internal, menurut Ujang, diperlukan karena internal partai sempat terbagi ke dalam dua kubu. Tugas terakhir ialah memperbarui simbol yang dianggap penting juga oleh Ujang. ”Lambang Kakbah memang bagus. Tetapi harus ada pembaruan agar lambang tersebut bisa diterima pemilih muda. Seperti yang dilakukan PKS baru-baru ini,” jelasnya.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin ikut menghadiri Muktamar IX PPP secara virtual kemarin. Dia berharap partai politik dapat menjadi media penyerap aspirasi yang efektif bagi pemerintah maupun rakyat. Untuk itu, Ma’ruf menekankan supaya partai politik tidak hanya dijadikan tunggangan atau kendaraan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi. ”Tetapi, partai hendaknya digunakan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” pesannya. (far/deb/wan/c9/bay)