BeritaNASIONALPENDIDIKAN

TKA Tidak Wajib, Tapi Penting! Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

KALTENG.CO-Kabar penting datang dari dunia pendidikan Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) kini tidak lagi bersifat wajib, melainkan opsional.

Penjelasan ini disampaikan dalam dialog pendidikan yang diselenggarakan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur bersama pemerintah daerah se-Kalimantan Timur.

Pernyataan Mendikdasmen Mu’ti ini tentu membawa angin segar bagi banyak pihak, namun sekaligus menimbulkan pertanyaan: jika tidak wajib, lalu apa urgensi TKA?

TKA: Layanan Pendukung untuk Pengukuran dan Pemetaan Pendidikan

Mu’ti menjelaskan bahwa TKA adalah sebuah layanan yang disediakan pemerintah. Tujuannya adalah untuk mendukung guru, sekolah, dan berbagai lembaga pendidikan lainnya dalam memperoleh informasi tentang capaian belajar individu murid secara lebih terstandar.

“TKA juga menjadi bagian dari upaya kita untuk menilai pencapaian pendidikan di masing-masing daerah untuk pemetaan dan pengambilan keputusan di pemerintah pusat,” tutur Mu’ti. Ini berarti, TKA akan menjadi instrumen penting bagi pemerintah untuk memahami kondisi pendidikan di berbagai wilayah, sehingga kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran.

Jadwal Pelaksanaan TKA dan Mata Pelajaran yang Diujikan

Rencananya, TKA akan digelar pada November 2025 untuk jenjang SMA/MA sederajat dan SMK/MAK. Untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs, TKA akan mulai diberlakukan pada tahun depan.

Khusus untuk kelas XII SMA dan kelas akhir SMK, TKA dijadwalkan berlangsung pada 1–9 November 2025. Ada tiga mata pelajaran wajib yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Selain itu, siswa juga bisa memilih dua mata pelajaran pilihan sesuai dengan peminatan masing-masing.

Meskipun TKA tidak wajib dan bersifat opsional, Mendikdasmen kembali menegaskan hal ini, “Pada November 2025, kami akan menyelenggarakan TKA, ini tidak wajib dan bersifat opsional.”

Meski Opsional, TKA Poin Penting dalam Seleksi

Menariknya, meskipun tidak wajib, TKA akan menjadi salah satu poin penting dalam proses penerimaan mahasiswa baru dan penerimaan murid baru di jalur prestasi nanti. Ini menunjukkan bahwa meskipun tidak ada paksaan untuk mengikuti, hasil TKA dapat menjadi nilai tambah bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui jalur khusus.

Komitmen Kemendikdasmen untuk Pendidikan Bermutu

Dalam kesempatan yang sama, Mu’ti turut menyampaikan komitmen Kemendikdasmen untuk terus menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua. Salah satu upaya konkretnya adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.

Tahun ini, Kemendikdasmen menargetkan revitalisasi dan rehabilitasi 11 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Selain itu, mereka juga akan melakukan digitalisasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi.

Seluruh sekolah nantinya akan dikirimkan smartboard secara bertahap, yang akan diikuti dengan pelatihan guru dan penyiapan materi pembelajaran untuk mewujudkan smart classroom.

Ini adalah langkah maju dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki akses ke fasilitas dan metode pembelajaran yang modern dan efektif.

Dengan status TKA yang opsional namun memiliki bobot penting dalam seleksi, diharapkan guru, siswa, dan orang tua dapat memahami perannya.

Ini bukan lagi sekadar ujian wajib, melainkan sebuah instrumen pendukung yang strategis untuk kemajuan pendidikan.

Bagaimana menurut Anda, apakah keputusan ini akan membawa dampak positif bagi sistem pendidikan kita? (*/tur)

https://kalteng.co https://kalteng.co https://kalteng.co https://kalteng.co https://kalteng.co https://kalteng.co

Related Articles

Back to top button