ALL SPORTBeritaNASIONALSport

Tragis! Kekalahan dari PSS Sleman Bawa PSIS Semarang di Ujung Jurang Degradasi Liga 1

KALTENG.CO-Mimpi buruk terus menghantui PSIS Semarang usai menelan kekalahan menyakitkan 1-2 dari rival sengit, PSS Sleman, di hadapan pendukung sendiri. Laga lanjutan Liga 1 yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang pada Jumat (9/5/2025) malam WIB, semakin memperburuk posisi tim berjuluk Mahesa Jenar di klasemen sementara.

Kekalahan kandang ini membuat PSIS semakin terpuruk di dasar klasemen Liga 1 dengan hanya mengumpulkan 25 poin. Dengan sisa dua pertandingan di tangan, peluang untuk lolos dari jerat degradasi kini tampak sangat tipis, bahkan nyaris mustahil.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kini, PSIS terpaut tiga poin dari PSS Sleman yang berhasil naik ke peringkat 17 setelah kemenangan krusial di Semarang. Sementara itu, dua tim pesaing terdekat lainnya, Semen Padang dan Barito Putera, sama-sama mengoleksi 31 poin. Situasi ini menjadikan laga antara Persebaya Surabaya melawan Semen Padang pada Minggu (11/5/2025) mendatang sebagai momen krusial yang akan menentukan nasib PSIS Semarang.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Laga Persebaya vs Semen Padang Jadi Penentu Nasib Mahesa Jenar

Kecemasan para suporter PSIS semakin meningkat menjelang pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Semen Padang. Jika Semen Padang mampu mencuri minimal satu poin di kandang Persebaya, maka secara matematis PSIS Semarang dipastikan terdegradasi lebih awal, bahkan sebelum memainkan dua laga terakhir mereka.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Dengan dua pertandingan sisa melawan Maluku United (16 Mei) dan Barito Putera (25 Mei), poin maksimal yang bisa diraih PSIS adalah 31. Namun, raihan poin penuh di dua laga tersebut pun tidak akan cukup menyelamatkan mereka jika Semen Padang berhasil menambah poin di Stadion Gelora Bung Tomo.

Artinya, nasib PSIS kini tidak lagi berada di tangan mereka sendiri. Mereka sepenuhnya bergantung pada hasil pertandingan tim lain, terutama laga Persebaya Surabaya kontra Semen Padang yang akan menjadi sorotan utama bagi seluruh pecinta sepak bola Semarang.

Konsistensi Buruk Hancurkan Asa PSIS

Kondisi tragis ini tentu menjadi pukulan telak bagi tim asuhan pelatih interim Muhammad Ridwan, yang sebenarnya sempat menunjukkan performa menjanjikan di awal musim. Namun, inkonsistensi yang parah di paruh kedua musim membuat PSIS kehilangan arah dan terus merosot tajam di papan klasemen.

Rentetan hasil negatif, termasuk kekalahan dari tim kuat seperti Persija Jakarta dan hasil imbang kontra Persik Kediri, semakin memperburuk situasi tim. Para pemain terlihat kehilangan kepercayaan diri di lapangan, sementara perubahan taktik dari pelatih belum mampu memberikan dampak positif untuk membalikkan keadaan.

Harapan Tipis Tertumpu di Surabaya

Kini, satu-satunya harapan bagi publik Semarang adalah keajaiban dari Surabaya. Para suporter setia Mahesa Jenar berharap Persebaya Surabaya tampil dengan semangat juang tinggi dan mampu menundukkan Semen Padang di kandang sendiri. Kemenangan Persebaya akan menjaga asa tipis PSIS untuk tetap bertahan di Liga 1.

Namun, harapan tersebut terasa berat mengingat Semen Padang juga sedang berjuang keras untuk menghindari zona merah. Tim berjuluk Kabau Sirah tersebut diprediksi akan tampil habis-habisan untuk mencuri poin di kandang Persebaya demi mengamankan posisi mereka di Liga 1 musim depan.

Di sisi lain, Persebaya Surabaya tentu tidak ingin kehilangan muka di hadapan pendukungnya sendiri. Tim Green Force diprediksi akan tetap bermain menyerang dan ngotot, terlebih mereka juga masih memiliki target untuk memperbaiki posisi di klasemen akhir Liga 1.

Menanti Vonis dari Luar, Persiapan Maksimal Jadi Harga Mati

PSIS Semarang kini berada dalam posisi pasrah, menunggu “vonis” dari hasil pertandingan di Surabaya. Sambil berharap keajaiban datang dari Persebaya, mereka juga harus memaksimalkan persiapan untuk dua laga terakhir melawan Maluku United dan Barito Putera. Raihan poin maksimal di dua laga tersebut menjadi harga mati jika masih ada secercah harapan untuk bertahan.

Jika laga Persebaya kontra Semen Padang berakhir imbang atau bahkan kemenangan bagi Semen Padang, maka tamatlah sudah perjalanan PSIS Semarang di Liga 1 musim ini. Mereka harus menerima kenyataan pahit untuk kembali berkompetisi di Liga 2 setelah beberapa musim terakhir bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Evaluasi Menyeluruh dan Dukungan Suporter Dibutuhkan

Kondisi ini tentu menjadi catatan kelam bagi manajemen klub PSIS Semarang yang dianggap kurang cermat dalam meracik komposisi tim untuk musim ini. Beberapa transfer pemain dianggap gagal memenuhi ekspektasi, dan kontribusi pemain asing juga dinilai tidak maksimal.

Pelatih interim Muhammad Ridwan juga berada di bawah tekanan besar. Banyak pihak mempertanyakan keputusan taktisnya dan masa depannya di klub jika PSIS benar-benar terdegradasi.

Di tengah situasi sulit ini, manajemen PSIS harus segera mengambil langkah evaluasi menyeluruh. Mulai dari pemain, pelatih, hingga kebijakan manajemen, semuanya perlu ditinjau ulang demi membangun kembali kekuatan tim di masa depan.

Dukungan penuh dari suporter setia juga sangat dibutuhkan di momen-momen kritis seperti ini. Baik dukungan langsung di stadion (jika masih memungkinkan) maupun dukungan moral melalui media sosial, dapat memberikan motivasi tambahan bagi para pemain yang sedang berjuang di ujung tanduk.

Apapun hasil yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, PSIS Semarang harus tetap menjaga profesionalisme dan semangat juang hingga akhir musim. Pertandingan belum usai, dan peluang sekecil apapun masih layak untuk diperjuangkan hingga titik darah penghabisan.

Sorotan Tertuju ke Surabaya, Nasib PSIS di Ujung Tanduk

Pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Semen Padang kini menjadi tumpuan harapan terakhir bagi publik sepak bola Semarang. Hasil dari laga ini bukan hanya akan mempengaruhi posisi Semen Padang di klasemen, tetapi juga bisa menjadi kepastian pahit bagi masa depan PSIS Semarang di Liga 1.

Liga 1 musim ini memang penuh dengan kejutan dan drama, dan persaingan di zona degradasi akan menjadi cerita akhir yang paling menegangkan. Semua mata pecinta sepak bola akan tertuju ke Surabaya, tempat di mana nasib Mahesa Jenar mungkin akan ditentukan.

Dengan segala situasi yang ada, satu hal yang pasti: PSIS Semarang kini berada di ujung tanduk. Hanya keajaiban dan keberuntungan yang bisa menyelamatkan mereka dari degradasi yang sudah di depan mata. (*/tur)

Related Articles

Back to top button