Berita

Selamat Jalan KH Anwar Isa

PALANGKA RAYA, kalteng.co-Masyarakat Kalteng kehilangan salah satu ulama kharismatik. KH Anwar Isa bin H Muhammad Isa yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng mengembuskan napas terakhir pada Rabu (16/9) pukul 11.50 WIB, di Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya. Ulama yang juga Rois Syuriah PWNU Kalteng ini meninggal dunia pada usia 74 tahun.
KH Anwar Isa meninggal dunia karena penyakit jantung dan komplikasi lainnya yang dideritanya sejak lama. “Bapak mengalami sakit sejak awal April. Itu berhubungan dengan jantung dan komplikasi yang dialami,” kata anak KH Anwar Isa, Ahmad Huzaini, kepada Kalteng Pos di rumah duka, Jalan Salak, RT 04 RW 03, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Palangka, kemarin.
Pada 1 September lalu, lanjut putra kedua alm KH Anwar Isa ini, almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam sebelum melanjutkan perawatan di RSDS Palangka Raya.
Kendati telah berpulang, sosok sang ayah selalu dikenang sebagai orang tua yang bertanggung jawab dan gigih dalam segala hal, baik untuk keluarga, agama, bangsa, dan negara.
“Bapak selalu berpesan kepada kami semua untuk taat kepada agama, taat kepada Allah dan Rasul, menjalankan perintah-Nya dan tetap berbuat baik kepada siapa pun, ” ucapnya dalam kesedihan.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga menyempatkan diri untuk menjenguk secara langsung ke Ruangan ICU RSDS Palangka Raya dan ikut mengantarkan jenazah ke rumah duka di Jalan Salak untuk disemayamkan. Sugianto Sabran mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya KH Anwar Isa selaku ulama dan ketua MUI Kalteng.
“Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah Swt dan keluarga diberikan ketabahan serta keikhlasan,” tutur gubernur.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya menyebut bahwa alm KH Anwar Isa merupakan sosok seorang abah, sosok orang tua, sosok guru, sekaligus sosok seorang teman.
“Kendati sudah tua tetapi pendidikan agamanya sangat luar biasa hingga ke luar negeri dan juga seorang tokoh masyarakat. Dari kalangan mana pun, baik masyarakat maupun pejabat, sangat akrab dengan beliau,” terang Habib.
Oleh karena itu, baik secara pribadi, keluarga, dan pemerintah merasa sangat kehilangan sosok KH Anwar Isa yang merupakan ulama, orang tua, guru, dan juga teman.

“Kita harapkan sepeninggalan beliau akan lahir orang-orang seperti beliau yang memiliki kapasitas, kapabilitas, keilmuan keagamaan yang mumpuni, berwawasan yang luas, dan mau bergaul dengan kalangan mana pun,” sebutnya.
Habib mengakui bahwa kedekatan dirinya dengan almarhum sudah sejak 2004 lalu. Sering bertemu dengan satu majelis, satu masjid. Banyak ilmu yang didapatkannya dari almarhum, khususnya sebagai orang yang berakhlak, rendah hati, serta menghargai pendapat orang lain.
“Semoga amal ibadah KH Anwar Isa diterima di sisi Allah Swt dan semua kekurangannya juga diampuni dan dihapuskan oleh Yang Mahakuasa,” doanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng sangat berdukacita atas meninggalnya KH Anwar Isa.
“Sosok beliau sangat agamais, pengayom seluruh umat Islam, terutama orang yang dituakan. Semoga almarhum khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran mengatakan bahwa sosok KH Anwar Isa merupakan orang yang ramah tamah dan kharismatik, yang selalu berpesan untuk menjaga keberagaman.
“Selama delapan tahun mengenalnya, almarhum merupakan orang yang sangat konsisten dan komitmen untuk memperjuangkan umat. Beliau bukan hanya tokoh Kalteng tapi juga tokoh Kalimantan,” jelasnya.
Agustiar menyempatkan diri berkunjung ke rumah sakit sebelum almarhum mengembuskan napas terakhir. Ia merasa kehilangan seorang tokoh besar dan sosok panutan di Kalteng.
Ketua PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun menyebut bahwa Nahdlatul Ulama (NU) Kalteng merasa sangat kehilangan atas kepulangan almarhum ke pangkuan Yang Kuasa. Bagi warga Nahdiyin, Abi (panggilan KH Anwar Isa) adalah sosok orang tua sekaligus guru yang selalu mengayomi.
“Beliau merupakan ulama yang diharap bisa selalu membina umat. Karena itu, ketika beliau harus menerima takdirnya dari Allah Swt, kami tentu merasa sangat kehilangan,” katanya.
Di mata Wahyudie F Dirun, KH Anwar Isa berperan sangat besar dalam membantu karakternya di NU. “Abi juga begitu perhatian dengan orang-orang yang ikhlas mau berjuang untuk NU. Gaya dan karakternya sama seperti KH Hasyim Asyari, menurutnya, bila kita ngurusin NU maka insyaallah kita didoakan husnul khotimah oleh kyai besar itu. Karena itu, abi selalu memperhatikan kader-kader NU yang mau berjuang untuk NU,” tuturnya.
HM Wahyudie F Dirun hanya meminta kepada segenap warga muslim dan siapa pun agar segala kesalahan almarhum dimaafkan supaya almarhum husnul khotimah dan dilapangkan Allah alam kuburnya.
Terpisah, Rektor IAIN Palangka Raya Dr Khairil Anwar mengatakan bahwa sosok KH Anwar Isa merupakan tokoh ulama yang sangat dihormati oleh masyarakat. “Dikenal sosok yang sederhana dan mengayomi semua kalangan baik di Kota Palangka Raya maupun Kalteng umumnya,” ucap Khairil Anwar.
Sementara itu, Ketua DMI Kalteng Dr H Bulkani mengatakan bahwa kepergian KH Anwar Isa menjadikan Kalteng saat ini kehilangan sosok ulama dan tokoh besar di Bumi Tambun Bungai.
“Beliau bukan hanya tokoh muslim tapi juga tokoh lintas agama di Kalteng. Semoga Allah Swt memberikan tempat yang layak di sisi-Nya,” ucapnya.
Almarhum Drs KH Anwar Isa Lc  bin HM Isa adalah saudara kandung dari Prof Dr H Ahmadi Isa MA. Lahir di Jarang Kuantan, Amuntai, Rabu, 1 Mei 1946 M (bertepatan dengan 29 Jumadil awal 1365 H).
Setelah dari Ponpes Rakha Amuntai (1965), almarhum melanjutkan ke IAIN Antasari Amuntai (1972). Akan tetapi sarjana lengkapnya diperoleh pada Fakultas Tarbiyah Rakha Kopertis IV Sunan Ampel Surabaya (1992. Sedangkan gelar Lc diperolehnya dari Fakultas Syariah Universitas Damascus, Syria (1982).
Sebelum pindah ke Kalteng, beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren “Al-Anwar” Amuntai (1988). Setelah itu menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyah NU (1994-2000), serta menjadi dosen luar biasa di STAIN Palangkaraya (1999-2000).
Selain aktif berceramah di berbagai majelis taklim, beliau juga didaulat menjadi imam besar Masjid Raya Nurul Islam Palangka Raya sejak 1994. Jabatan lainnya yang pernah diemban almarhum adalah wakil ketua MUI Kalteng. Dan terakhir ia mengemban tugas sebagai ketua MUI, Rois Syuriah PWNU Kalteng. KH Anwar Isa berpulang ke rahmatullah pada Rabu, 16 September 2020, bertepatan dengan 28 Muharram 1442 H. Selamat jalan kiai. (nue/ce/ala)

Related Articles

Back to top button