Viral! WNA China Akui Suap Petugas Imigrasi, Terancam Cekal Masuk Indonesia
KALTENG.CO-Sebuah video viral di media sosial menggemparkan publik. Dalam video tersebut, seorang warga negara asing (WNA) asal China secara terang-terangan menunjukkan aksi suap kepada petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Aksi ini dilakukan dengan cara menyelipkan uang tunai sejumlah Rp500.000 ke dalam paspornya.
Dalam video yang diunggah di akun TikTok @stellaroptic888, WNA tersebut dengan bangga memamerkan aksinya dan bahkan memberikan tips kepada penontonnya agar bisa lolos pemeriksaan imigrasi dengan mudah. “Ini merupakan tanda menghormati, terhadap Bea Cukai setempat,” ujarnya sambil tertawa.
Imigrasi Lakukan Penyelidikan
Menanggapi viralnya video tersebut, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Pihak imigrasi telah memeriksa rekaman CCTV dan melakukan pengecekan terhadap data WNA yang bersangkutan.
“Sejauh hasil pemeriksaan CCTV dan pemeriksaan internal belum ditemukan bukti,” kata Agus, Minggu (19/1/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pencekalan terhadap WNA tersebut untuk mencegahnya melarikan diri.
“Pemeriksaan internal dan petunjuk CCTV belum ada petunjuk tentang hal itu bahkan kita dapat info yang bersangkutan juga buat konten dengan anggota Lantas. Artinya memang niat yang bersangkutan tidak baik), nanti kita akan tangkal bisa 10 tahun atau seumur hidup,” tandas Agus.
Bahaya Suap dan Korupsi
Aksi suap yang dilakukan oleh WNA tersebut merupakan tindakan yang sangat merugikan negara dan melanggar hukum. Tindakan suap dapat merusak integritas lembaga pemerintah dan merugikan masyarakat.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya pengawasan dan penegakan hukum yang ketat. Semua pihak harus bekerja sama untuk memberantas praktik korupsi dan kolusi.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan tindakan suap dalam bentuk apapun. Selain melanggar hukum, tindakan suap juga dapat merugikan negara dan masyarakat secara keseluruhan. (*/tur)