BeritaUtama

Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Humoris dan Jago Main Gitar

Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa Kemenag harus menjadi milik semua agama. Saat meminta doa, sang ibu bercanda, ’’Dari dulu selalu kudoakan, masak sudah jadi menteri masih minta doa.”

VACHRY R-TAUFIQURRAHMAN, Rembang-Jakarta

MEREKA meniti karir politik dari bawah bersama-sama. Saat Yaqut Cholil Qoumas dipercaya menjadi ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rembang, Jawa Tengah, Sumarsono menjabat sekretaris.

https://kalteng.co

Selama 7,5 tahun Sumarsono mendampingi salah satu putra ulama besar KH Cholil Bisri (almarhum) itu. Jadi, dia mengenal betul kiprah dan kepribadian pria kelahiran 4 Januari 1975 yang juga pernah menjabat wakil bupati Rembang (2005–2010) tersebut.

’’Gus Yaqut pribadi yang mengutamakan keputusan kelembagaan,” kata Sumarsono yang kini menjabat ketua DPC PKB Rembang kepada Jawa Pos Radar Kudus kemarin (23/12).

Karena itu, dia menilai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk keponakan ulama besar KH Mustofa Bisri tersebut sebagai menteri agama (Menag) merupakan keputusan yang tepat. ’’Atas nama ketua DPC PKB Rembang, saya memintakan doa restu kepada masyarakat agar Gus Yaqut dalam mengemban tugasnya sebagai menteri agama sesuai harapan masyarakat Indonesia,’’ ucapnya.

Gus Yaqut kemarin resmi dilantik sebagai menteri agama menggantikan Fahcrul Razi. Sebelum berangkat ke istana, Gus Tutut –sapaan akrabnya– menyempatkan diri untuk sungkem dan memeluk ibundanya, Nyai Hj Muhsinah Cholil Bisri, yang tengah berada di Jakarta erat-erat.

Sang ibu pun menciumi pipi anaknya tersebut berkali-kali sambil merapal doa. ”Birahmatillah, wa barakatillah, wa maunatillah,” kata Muhsinah.

Seperti terlihat dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, masih dalam pelukan erat sang ibu, Gus Tutut pun menjawab, ’’Doakan terus nggih.”

Yang dijawab sang ibu, dalam bahasa Jawa, dengan setengah bercanda. ”Dari dulu belum jadi menteri ya aku doain terus, masak (sudah) jadi menteri (masih) minta doa?” ujarnya yang kemudian ditimpali dengan jenaka pula oleh sang putra.

Selepas pelantikan di istana, Gus Tutut bertolak ke kantor barunya di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta. Di sana sudah menunggu prosesi serah terima dari Menag sebelumnya, Fachrul Razi.

Pidato pertamanya di hadapan para pejabat Kemenag, Gus Tutut menyitir sebuah sindiran khas dan legendaris dari Presiden Keempat RI Abdurrahman ’’Gus Dur” Wahid. Yang juga pernah disitir Menag sebelumnya, Lukman Hakim Saifuddin.

”Kemenag itu seperti pasar, semua ada, kecuali agama,” ujar Yaqut yang menirukan ucapan Gus Dur.

Yaqut mengatakan, ini adalah momen dan waktunya Kemenag bangkit untuk mematahkan sindiran tersebut. ”Kita harus membuktikan bahwa Kementerian Agama ini adalah kementerian semua agama. Sehingga yang disebut Gus Dur pasar ya ini,” jelasnya.

Ketua GP Ansor dua periode itu menginginkan Kemenag menjadi milik semua agama. Tidak ada perbedaan dan tidak ada diskriminasi. ”Kita tunjukkan kepada publik melalui Kemenag ini bahwa agama harus menjadi inspirasi, bukan aspirasi,” katanya mengulangi pernyataan yang disampaikannya setelah diumumkan Presiden Jokowi sebagai calon Menag pada Selasa lalu (22/12).

Tegas dalam sikap dan pendirian, di mata sang adik, Muhammad Hanies Cholil Barro’, sang kakak sejatinya pribadi humoris dan grapyak (ramah). Juga, jago bermain gitar.

Gus Hanies kemarin ’’jaga rumah”, tak ikut rombongan keluarga besar ke Jakarta. Dia mengikuti pelantikan sang kakak secara live streaming. ’’Harapannya tentu saja (jabatan barunya) bisa bermanfaat. Melaksanakan tugas-tugas negara ini dengan baik,’’ ujarnya. (*/c7/ttg/jpg)

Related Articles

Back to top button