Ekonomi Bisnis

Kontraksi Tertinggi Terjadi di Kalimantan Tengah 3,12 Persen

PALANGKA RAYA, kalteng.co Ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan I-2021 mengalami kontraksi sebesar 3,12 persen. Hal ini bila di bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 (y-on-y).

“Jika di amati secara spasial, semua provinsi di pulau Kalimantan mengalami kontraksi. Kontraksi tertinggi terjadi di Kalimantan Tengah sebesar 3,12 persen. Sementara kontraksi terendah terjadi di Kalimantan Barat0,10 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro.

Eko menjelaskan, kontribusi Pulau Kalimantan triwulan I-2021 sebesar 8,05 persen terhadap perekonomian nasional. Secara spasial, perekonomian Kalimantan masih di dominasi Kalimantan Timur 49,37 persen.

“Kalimantan Tengah berkontribusi 11,98 persen yang menempatkan Kalimantan Tengah sebagai kontributor keempat,” jelasnya.

Berita Terkait…Perekonomian Kalteng Terkontraksi 3,15 Persen

Eko menjelaskan, ada delapan kategori yang menjadi penyebab perekonomian Kalimantan Tengah terkontraksi. Yaitu pertambangan dan penggalian, konstruksi perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor.

“Kemudian transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan jasa lainnya,” terangnya.

“Kontraksi terbesar terjadi pada kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 27,62 persen. Sementara kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah informasi dan komunikasi sebesar 32,09 persen,” tambahnya.

Eko melanjutkan, struktur perekonomian Kalimantan Tengah triwulan I-2021 di dominasi tiga kategori utama. Yang pertama adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 22,77 persen. Kedua, industri pengolahan sebesar 18,37 persen. Ketiga, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 12,92 persen.

“Bila di lihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I2021 (y-on-y), Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber kontraksi  4,27 persen. Di ikuti administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 1,45 persen dan konstruksi 0,34 persen,” ulasnya.

Eko menambahkan, Produk Dometik Regional Bruto (PDRB) menurut pengeluaran ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2021 terkontraksi 3,12 persen di bandingkan triwulan I-2020 (y-on-y). Pertumbuhan negatif terjadi pada semua komponen kecuali Pengeluaran Konsumsi LNPRT.

“Kontraksi terbesar di dorong Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar -9,20 persen. Di ikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) -3,80 persen dan ekspor -2,90 persen,” katanya.

Menurut dia, bila di lihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2021 (y-on-y), Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan sumber kontraksi tertinggi 1,48 persen. Di ikuti ekspor 1,43 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,08 persen.

Related Articles

Back to top button