Luas Panen Padi di Kalteng Menurun 2,87 Ribu Hektare
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Realisasi luasan panen padi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebesar 143,28 ribu hektare atau mengalami penurunan sekitar 2,87 ribu hektare atau 1,96 persen, dibandingkan 2019 yang mencapai 146,16 ribu hektar.
“Puncak panen padi pada 2020 masih sama dengan 2019. Pada 2020 puncak panen juga terjadi pada Agustus, yaitu mencapai 27,98 ribu hektare, serupa dengan puncak panen pada 2019 yang terjadi pada Agustus yaitu 31,86 ribu hektare,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Ia melanjutkan, untuk luas panen padi pada Januari 2021 mencapai 4,23 ribu hektare dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2021 diperkirakan seluas 47,79 ribu hektare.
“Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada subround Januari-April 2021 mencapai 52,02 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 63,72 hektare 0,12 persen dibandingkan subround Januari-April 2020 yang sebesar 52,09 ribu hektare,” katanya.
Ia melanjutkan, produksi padi di Kalteng sepanjang Januari hingga Desember 2020 sekitar 457,95 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sekitar 14,39 ribu ton atau 3,24 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 443,56 ribu ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada September sebesar 112,40 ribu ton. Produksi terendah terjadi pada Januari sebesar 7,31 ribu ton. Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada Agustus sebesar 98,33 ribu ton.
Ia menegaskan, meskipun secara total luas panen padi pada 2020 menurun dibandingkan 2019, produksi padi mengalami kenaikan pada 2020. Jika diIihat menurut subround, terjadi peningkatan produksi pada subround September-Desember 2020 sebesar 59,05 ribu ton GKG atau 62,46 persen, dibandingkan periode yang sama pada 2019.
“Kenaikan produksi tersebut disumbang kenaikan luas panen yang terjadi pada subround September-Desember sebesar 8,52 ribu hektare. Penurunan produksi padi terjadi pada subround Januari-April dan Mei-Agustus, masing-masing 25,63 ribu ton GKG dan 19,03 ribu ton GKG,” tandasnya. (aza)