Pandemi, Pernak Pernik Khas Kalteng Sepi Pembeli
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, dampaknya masih sangat terasa terhadap berbagai bidang usaha. Bidang penjualan pernak pernik khas Kalimantan Tengah (Kalteng) pun tak luput dari rasa ini.
Seperti yang dialami Hairudin, sejak pandemi merebak di Indonesia dan Kalteng dagangannya sepi pembeli. Lelaki ini menceritakan, pernak pernik khas Kalteng yang ia beli dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kalteng.
Biasanya, pernak pernik ini banyak dicari untuk dijadikan sebagai cenderamata ataupun dipakai sendiri menjadi salah satu gaya khas Kalteng.
Berita Terkait……Asin & Asamnya Pas di Lidah
Sayangnya, sejak virus corona menyebar, dagangannya ini sepi pembeli. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap pendapatan omzetnya. Tak tanggung-tanggung, penurunannya mencapai hingga 50 persen.
“Biasanya omzet penjualan mencapai 1 juta per hari (sebelum pandemi, red) sekarang sudah tidak menentu lagi, terkadang hanya Rp500 ribu per hari bahkan hanya Rp200 ribu per hari,” ucapnya.
Menurut Hairudin yang memulai usahanya sejak Tahun 1998 ini, sepinya pembeli pernak pernik tersebut karena berkurangnya kegiatan yang diadakan oleh kantor-kantor maupun masyarakat seperti pernikahan. Jika pun ada kegiatan seperti itu tidak akan seramai dulu. Sehingga permintaan akan cenderamata atau oleh-oleh ikut menurun.
“Disamping itu, mungkin juga adanya kekhawatiran dari masyarakat untuk datang langsung ke toko dan membatasi aktivitas,” ungkapnya.
“Saya berharap pandemi ini cepat berlalu, sehingga aktivitas masyarakat bisa normal kembali,” tandasnya. (yan)