Buntok

Perda Baru Diharapkan Hilangkan Konflik Perdesaan

BUNTOK, Kalteng.co – Disetujui dan diterimanya dua Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terkait desa menjadi Peraturan Daerah (Perda), diharapkan mampu menghilangkan konflik yang ada di tingkat perdesaan.

Harapan tersebut, disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Barsel, Nyimas Artika Senin (21/3/2022).

Dikatakan, Selain untuk mewujudkan efektivitas pemerintahan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perdesaan, Ranperda Tentang Penataan Desa dan Ranperda Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa Serentak yang kini sudah ditetapkan menjadi Perda, diharapkan mampu mengurangi bahkan meniadakan lagi konflik di perdesaan.

“Terutama terkait pemilihan kepala desa, yang mana selama ini menjadi sumber masalah terciptanya konflik yang terjadi di tingkat perdesaan,” kata dia.

Ia berharap dengan adanya dua Perda ini semua berjalan lancar, dengan aturan-aturan yang ada di Perda itu. ” Sehingga tidak ada lagi konflik-konflik yang muncul di desa itu sendiri,” ucap Nyimas. (ner)

Pengurus masjid ketika menunjukan kotak wakaf yang telah dirusak dan isinya diambil oleh maling, Senin (21/3/2022).

Masjid Dibobol, Audio dan Uang Wakaf Lenyap

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Disatroni maling, alat audio dan uang wakaf Masjid raib. Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Baitul Muttaqien yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Km. 10, Kelurahan Petuk Ketimpun, Kecamatan Jekan Raya, pada Senin (21/3/2022).

Diduga pelaku melancarkan aksinya pada tengah malam. Dimana tidak ada aktivitas lagi yang terjadi di dalam masjid pada waktu tersebut. Pelaku saat itu masuk melalui pintu dengan cara mencongkel dan setelah berhasil masuk langsung menggasak barang-barang berharga yang ada.

Insiden tersebut baru disadari oleh Masrani yang merupakan pengurus masjid saat hendak melakukan adzan salat subuh. Ia terkejut melihat pintu yang saat itu terbuka lebar, padahalnya sebelumnya seluruh pintu dan jendelan telah dipastikan terkunci.

“Jadi waktu itu saya mau adzan, namun saat hendak masuk ke masjid pintunya sudah terbuka lebar. Dibagian dalam juga terlihat sangat berantakan sekali seperti telah diobrak-abrik,” katanya kepada awak media saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada siang harinya.

Dijelaskannya, akibat peristiwa itu uang pecahan 100 ribu yang jumlahnya mencapai jutaan di dalam kotak wakaf raib. Tak hanya itu saja, barang berharga lainnya seperti kipas angin hingga peralatan audio milik masjid juga lenyap dibawa kabur oleh maling tersebut.

Ia juga mengakui bahwa kejadian seperti ini tidak hanya sekali terjadi. Sebelumnya juga pernah kemalingan, sejumlah uang di kotak wakaf juga raib. Meskipun sejumlah peralatan audio masjid raib dibawa maling, namun aktivitas salat tetap terlaksana.

“Tapi kalau peralatan audio ini tidak ada gantinya, bisa jadi pada saat bulan Ramadhan nanti kami tidak bisa takbiran,” pungkasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button