Jawet Bawi’s LaPu_Pala Terus Berproduksi dengan Anyaman Rotan Khas Dayak
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Jawet Bawi’s LaPu_Pala, sebuah inisiatif kewirausahaan sosial dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Palangka Raya, terus berproduksi dan menarik perhatian dengan pouch cantiknya yang menggunakan berbagai model anyaman rotan khas Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng).
LaPu_Pala, atau Lapas Perempuan Palangka Raya, telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil produk kerajinan tangan yang berkualitas tinggi. Produk unggulan mereka, pouch dan gantungan kunci yang dibuat dari anyaman rotan, tidak hanya mencerminkan kearifan lokal tetapi juga menawarkan keindahan dan keunikan yang khas.
Proses pembuatan pouch dan gantungan kunci ini dikerjakan oleh warga binaan dengan penuh kesabaran dan ketelitian. Mereka memastikan bahwa setiap tahap, baik saat pengeleman maupun saat menjahit, dilakukan dengan sangat rapi. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan daya tahan produk, serta memastikan bahwa setiap item yang dihasilkan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Kepala Lapas Perempuan Palangka Raya, Sri Astiana, sangat mendukung kegiatan produksi ini. Dalam sebuah wawancara, Selasa (2/7/2024) Astiana menjelaskan, bahwa produksi pouch harus dilakukan secara rutin dan modelnya perlu terus dikembangkan agar tidak ketinggalan tren masa kini.
“Kami ingin produk kami tetap relevan dan menarik bagi konsumen. Oleh karena itu, kami berupaya menambahkan aksesoris dan melakukan inovasi desain secara berkala,” jelasnya.
Sri Astiana juga menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi warga binaan. “Kami ingin mereka tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan tren pasar. Ini akan membantu mereka saat kembali ke masyarakat nanti,” tambahnya.
Dengan dorongan dan bimbingan yang tepat, warga binaan di Lapas Perempuan Palangka Raya telah berhasil menciptakan produk yang tidak hanya memiliki nilai jual tinggi, tetapi juga memberikan kebanggaan tersendiri bagi mereka. Produk-produk LaPu_Pala telah mulai merambah pasar lokal dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Selain itu, inisiatif ini juga memberikan dampak positif dalam hal rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Melalui kegiatan produktif seperti ini, warga binaan memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, membangun rasa percaya diri, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik setelah masa tahanan mereka berakhir.
Secara keseluruhan, keberlanjutan produksi Jawet Bawi’s LaPu_Pala dengan anyaman rotan khas Dayak Kalimantan Tengah tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga menggambarkan sebuah perjalanan transformasi dan pemberdayaan bagi warga binaan. Dengan semangat dan kerja keras, LaPu_Pala terus melangkah maju, menciptakan produk-produk yang indah dan penuh makna. (pra)
EDITOR : TOPAN