Hukum Dan Kriminal

Kalteng Masih Berstatus Darurat Narkoba, BNNP: Terutama di Wilayah Perkebunan Sawit dan Tambang

PALANGKA RAYA, Kalteng.co — Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kalteng masih menjadi ancaman serius. Meski sejumlah pengedar telah diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian, penyalahgunaan narkoba masih marak terjadi.

Dengan situasi peredaran narkoba itu, BNN Kalteng menetapkan wilayah ini masih dalam status darurat bahaya narkoba.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Plt Kepala BNNP Kalteng Ruslan Abdul Rasyid mengatakan, setelah sempat mengalami kendala teknis anggaran akibat pembekuan kelembagaan, pihaknya kini kembali menyusun strategi pemberantasan dan pencegahan narkoba pasca Lebaran.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Kami menyeimbangkan antara pencegahan dan pemberantasan. Tidak bisa hanya fokus ke pemberantasan saja, pencegahan juga harus berjalan. Tujuannya adalah menjadikan Kalteng bebas dari narkoba,” katanya, Rabu (30/4/2025).

Saat ini, tim Bidang Pemberantasan BNNP Kalteng sudah kembali aktif di lapangan untuk memantau dan memperbarui pemetaan jaringan peredaran narkoba, termasuk menggunakan teknologi informasi untuk menelusuri jaringan-jaringan yang masuk ke wilayah Kalteng.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Menurut Ruslan yang juga menjabat Kabid Pemberantasan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan pemetaan sejumlah daerah di Kalteng ditetapkan sebagai zona merah peredaran narkoba.

Terutama wilayah-wilayah yang didominasi aktivitas perkebunan sawit dan pertambangan seperti Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kotawaringin Timur (terutama Parenggean), Kabupaten Kapuas (Pujon) dan Kabupaten Seruyan Tengah.

“Daerah-daerah itu menjadi tujuan pengguna karena aktivitas kerja fisik yang tinggi seperti sopir truk dan pekerja tambang, sehingga rawan menjadi sasaran penyebaran narkoba,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, sejauh ini penyalahgunaan narkoba masih didominasi kalangan dewasa. Meski belum ditemukan kasus yang melibatkan pelajar, pihaknya tetap waspada dan intensif melakukan kampanye anti-narkoba ke sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA.

“Alhamdulillah hingga kini belum ada kasus pelajar yang ditangani BNNP Kalteng. Tapi tentu kami tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi, karena peredaran narkoba bisa menyasar siapa saja,” ujarnya.

Ruslan mengimbau masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak tergiur oleh bujuk rayu atau iming-iming yang tampak menyenangkan namun berujung pada kehancuran akibat narkoba.

“Jangan pernah coba-coba pakai narkoba. Itu penyakit, dan merusak masa depan. Yang paling utama juga adalah peran keluarga dan orang tua dalam pengawasan,” pungkasnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button