Pasca Aksi Anarkis di PT BJAP, Anak-anak Mendapat Trauma Healing
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pasca aksi anarkis di PT BJAP, anak-anak mendapat trauma healing. Fasilitas ini diberikan oleh jajaran Polda Kalteng kepada sejumlah masyarakat yang tinggal di kawasan perusahaan di bidang perkebunan sawit tersebut.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, ratusan massa menggeruduk PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP) di Kabupaten Seruyan. Kedatangan kelompok ini ialah untuk menuntut janji 20 persen lahan plasma yang dijanjikan hingga kini namun belum terealisasir, Kamis (6/7/2023) lalu.
Dimana dalam aksi unjuk rasa (Unras) yang dilakukan oleh sejumlah massa itu memanas hingga terjadi bentrok dengan aparat pengamanan yang berjaga di sana. Sejumlah fasilitas kantor dan beberapa kendaraan operasional di sekitar lokasi menjadi rusak.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, melalui Kabid Humas Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, jika saat ini pihaknya telah menginstruksikan Polres Kotawaringin Barat (Kobar) untuk memberikan trauma healing.
“Ini untuk memberikan jaminan rasa aman bagi para pekerja, masyarakat, khususnya anak-anak dan para ibu dampak dari peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (11/7/2023).
Disebutkan perwira polisi dengan tiga melatim emas di pundaknya ini, trauma healing yang dimaksud itu dilaksanakan di Afdeling 14 yang merupakan salah satu Afdeling di perusahaan perkebunan sawit tersebut. Kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 50 karyawan yang meliputi ibu-ibu, anak-anak dan karyawan yang sedang off/tidak bekerja.
“Kita hadir di sini untuk membawa suasana ceria dan bahagia. Kita ajak para anak-anak bermain dan mereka sangat senang. Kami tidak ingin aksi beberapa waktu lalu menjadi luka dan trauma tersendiri bagi anak-anak yang seharusnya tidak melihat peristiwa tersebut,” ucapnya.
Erlan berharap melalui trauma healing tersebut dapat memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca unras bisa terobati dan warga setempat tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.
“Semoga ini bisa menghilangkan rasa takut dan mengembalikan keceriaan kembali kepada anak-anak yang dekat dengan lokasi terjadinya unras serta meyakinkan kepada pekerja bahwa situasi dan kondisi sudah aman terkendali dan dapat bekerja sebagaimana mestinya,” tukasnya. (oiq)