Hukum Dan Kriminal

Tempat Nongkrong Para Sopir, Rumah Pasutri yang Tewas di Jalan Cempaka

PALANGKA RAYA, Kalteng.co-Rumah pasangan suami istri (Pasutri) YN dan FW yang ditemukan tewas terbunuh di Jalan Cempaka, Gang Kenanga, tiap harinya sering didatangi orang.

YN yang sebelumnya pernah bekerja sebagai sopir ini, sering dikunjungi teman-temannya sesama sopir. Jadilah rumah yang ditinggali YN dan FW ini, menjadi tempat tongkrongan para sopir.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Terkadang rumah tersebut baru sepi selepas tengah malam, sekira pukul 01.00WIB. “Kalau malam sering kumpul-kumpul di rumah korban. Jadi teman-temannya sering keluar masuk rumahnya. Biasanya itu mereka baru bubar atau pulang sekitar pukul 01.00 WIB dini hari,” ungkap Edi, salah seorang tetangga korban.

Sementara itu, sebelum Tewas Terbunuh Korban Tawarkan Jual Ponsel, alasannya Karena Butuh Uang. Hingga saat ini teka-teki penyebab meninggal dunianya korban masih belum terkuak dan menjadi misteri.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Insiden berdarah ini terjadi di sebuah dengan konstruksi kayu yang terletak di Jalan Cempaka, Gang Kenanga, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, pada Sabtu (24/9/2022) dini hari kemarin.

Jajaran kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Palangka Raya terus bekerja keras agar peristiwa tindak pidana pembunuhan ini secepat dapat terungkap. Pelaku yang belum diketahui identitasnya ini terus diburu oleh petugas.

Salah satu tetangga korban, Edi mengungkapkan, korban berinsial YN yang merupakan suami ini pernah mendatanginya ke barak tempatnya tinggal untuk menawarkan hendak menjual ponsel.

“Mas tolonglah mas, aku (korban YN,red) lagi butuh uang mau jual hp ini,” katanya menirukan percakapan korban ketika menawarkan ponsel kepadanya.

Menurutnya, percakapan yang dilakukannya bersama korban itu berlangsung tepat dua hari ketika korban sebelum tewas terbunuh dengan cara yang mengenaskan.

“Korban menawarkan untuk menjual handphonenya ini, dua hari berturut-turut sebelum adanya kejadian ini,” imbuhnya.

Dijelaskannya, korban ini dulunya sebelum menderita penyakit stroke adalah seorang sopir. Di rumah korban biasanya teman-teman dari YN ini sering bolak-balik berkunjung ke rumah tersebut.

“Kalau malam sering kumpul-kumpul di rumah korban. Jadi teman-temannya sering keluar masuk rumahnya. Biasanya itu mereka baru bubar atau pulang sekitar pukul 01.00 WIB dini hari,” tandasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button