SAMPIT-Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjadikan Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai salah satu daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk ketahanan pangan. Direktur Perencanaan Program dan Anggaran, Laksamana TNI Supo Dwi Diantara bersama staf Kementerian Pertahanan lainnya pun langsung datang ke Kotim, Rabu (1/7). Kedatangan pejabat dari pusat itu untuk mengecek dan mengambil sampel tanah yang hendak dijadikan kawasan penanaman singkong dan tanaman pangan lainnya di Bereng Bangkirai, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamata Baamang.
“Informasinya sekitar 70 ribu hektare kawasan
di Kabupaten Kotawaringin Timur dijadikan untuk ketahanan pangan. Adapun titik
tempat lokasinya ditentukan oleh Kemenhan. Seperti kemarin, mereka langsung
melihat dan mengambil sampel tanah di Bereng Bangkirai,” ungkap Bupati
Kotawaringin Timur H Supian Hadi, Kamis (2/7).
Menurut bupati, selain
mengecek tanah, kedatangan pejabat dari Kemhan juga meminta data ke Pemkab
Kotim mengenai potensi pangan apa yang bisa dikembangkan di Kotawaringin Timur.
“Kebutuhabn pangan di Kotim beragam. Seperti singkong, umbi-umbian, padi dan
pangan lainnya,” jelas Supian.
Bupati dua periode ini
berharap, dengan dijadikannya Kotawaringin Timur sebagai wilayah penyangga
ketahanan pangan, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk
masyarakat Kotim.
“Pangan inikan sebuah
kebutuhan yang sampai kapanpun akan dibutuhkan. Mudahan ini berdampak positif
terhadap perkembangan ekonomi, serta mencipatkan lapangan pekerjaan baru bagi
warga Kotim, sehingga dapat mengurangi angka kesmikinan,” harapnya.
Bupati Supian Hadi mengucapkan terima kasih kepada Kemenhan yang telah menunjuk Kotim sebagai kabupaten penyangga ketahanan pangan nasional. “Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Jika ada sebagian warga yang menghadapi masalah pangan, dikhawatirkan tak hanya mengganggu pembangunan SDM, tapi juga berimplikasi negatif pada pembangunan ekonomi, sosial, hukum, bahkan ketahanan negara,” ungkapnya. (kalteng.co)