PEMKAB BARITO SELATAN

Pentingnya Peran Pemimpin Yang Inovatif

BUNTOK, Kalteng.co – Penjabat Bupati Barito Selatan (Barsel) menjadi salah satu narasumber seminar nasional di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. “Seminar nasional itu diselenggarakan dalam rangka peringatan lustrum ke-6 atau ulang tahun ke-30 Magister Ilmu Administrasi Publik (MAP), Fisipol, UGM,” kata Deddy Winarwan dalam press rilis di terima, Selasa (7/11/2023).

Deddy mengatakan, seminar nasional yang dilaksanakan pada 23 Oktober 2023 lalu itu bertajuk “Digital Governance, Peluang dan Tantangan”. Deddy Winarwan menerangkan, dalam seminar itu, dia memaparkan materi tentang pentingnya peran pemimpin yang inovatif agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas layanan, serta daya saing daerah.

Menurut dia, ada empat ciri-ciri kepemimpinan inovatif, yang pertama yakni adaptable yang dapat bertahan dalam situasi lingkungan kompleks yang bisa terjadi perubahan. “Oleh karena itu, dalam organisasi, kita harus siap untuk berinovasi dan menghadapi peluang maupun ancaman yang muncul,” ucapnya.

Ciri kepemimpinan inovatif kedua yakni humble yang mampu menerima feedback dan pengetahuan baru dari orang lain serta tidak membatasi diri untuk belajar sesuatu yang baru dan tetap terbuka terhadap setiap informasi baru.  Ketiga lanjut dia, yakni visionary yang mampu memilih dan meraih tujuan jangka panjang meskipun dalam jangka pendek ada kejadian yang tidak pasti. 

Sedangkan kepemimpinan inovatif keempat yakni engaged, yang memiliki komunikasi baik dengan tim dan selalu berusaha mengerti setiap hal yang terjadi melalui komunikasi. “Adapun salah satu inovasi daerah yang disarankan kepada pemimpin daerah itu yakni digitalisasi tata kelola pemerintahan,” tambah Deddy Winarwan yang merupakan lulusan terbaik S3 ilmu Kebijakan Publik di UGM dengan predikat Cum Laude itu.

Direktur evaluasi kinerja dan peningkatan kapasitas daerah pada Kemendagri itu juga mengatakan, dalam menerapkan digital governance masih menghadapi berbagai tantangan. “Untuk di Kabupaten Barito Selatan tantangannya adalah keterbatasan anggaran, blindspot signal komunikasi, SDM, literasi digital serta keamanan data,” kata penjabat Bupati Barito Selatan itu.

Meskipun demikian lanjut dia, di era kepemimpinannya, digital governance tetap diterapkan dalam upaya untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan publik. Menurut dia, hal itu dilakukan agar kualitas pelayanan publik meningkat, sehingga bisa memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat. Dalam rangka penerapan digital governance ini, dirinya selaku penjabat Bupati Barito Selatan telah melakukan sejumlah langkah-langkah melalui delapan program prioritas.(ner)

https://kalteng.co

Related Articles

Back to top button