EKSEKUTIFKabar DaerahPEMKO PALANGKA RAYA

12 Kelurahan di Palangka Raya Terendam dan Sejumlah Jalan Terputus

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Banjir akibat luapan Sungai Rungan dan Sungai Kahayan kembali melanda Kota Palangka Raya. Berdasarkan pemantauan BPBD Palangka Raya, sebanyak 12 kelurahan terdampak banjir, dengan ketinggian air berkisar 10 hingga 30 cm di beberapa titik.

Plt. Kalaksa BPBD Palangka Raya, Hendrikus Setya Budi mengungkapkan, banjir ini mengakibatkan akses jalan di sejumlah wilayah terputus dan aktivitas masyarakat mulai terganggu.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Beberapa kelurahan yang terdampak banjir di bantaran sungai antara lain: Kecamatan Jekan Raya: Kelurahan Palangka, Bukit Tunggal, dan Petuk Ketimpun.

Kecamatan Bukit Batu: Kelurahan Marang dan Tumbang Tahai. Kecamatan Pahandut: Kelurahan Langkai, Tanjung Pinang, Pahandut, dan Pahandut Seberang. Kecamatan Sabangau: Kelurahan Kameloh Baru, Bereng Bengkel, dan Danau Tundai.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Dari pantauan BPBD, kawasan dengan kedalaman air cukup parah di antaranya Flamboyan Bawah (Kelurahan Langkai) dan Jalan Mendawai (Kelurahan Palangka),” ucapnya, Kamis (13/3/2025).

Menurutnya, banjir juga mengakibatkan sejumlah akses jalan terputus, di antaranya: Jalan Ramses, Jalan Marang Bawah, Jalan Petuk Katimpun, Jalan Danau Rangas dan sekitarnya. 

Kemudian Jalan Mendawai dan sekitarnya, Famboyan Bawah dan sekitarnya, Jalan Bereng Bengkel dan Jalan Kameloh Baru. 

“Sebagai langkah antisipasi, BPBD Palangka Raya telah melakukan pemantauan lapangan serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk persiapan tenda pengungsian jika debit air terus meningkat,” tegasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangka Raya, Heri Fauzi, menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan para lurah untuk menentukan lokasi pengungsian.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga keselamatan, dan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat seperti RT/RW, kelurahan, serta pemerintah daerah,” ujar Heri.

Selain itu, warga juga diminta untuk memperhatikan keamanan aliran listrik guna menghindari risiko korsleting serta berhati-hati terhadap hewan melata yang kerap muncul saat banjir.

“Dengan kondisi ini masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan segera mengungsi jika situasi tidak memungkinkan untuk bertahan di rumah,” tutupnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button