PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Aktivitas nelayan di perairan Kumai mengalami gangguan signifikan akibat cuaca ekstrem yang melanda dalam beberapa pekan terakhir. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Kumai melaporkan penurunan produksi hasil tangkapan ikan secara drastis, dipicu oleh gelombang tinggi dan angin kencang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah, Ir. H. Darliansjah, M.Si., mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini berdampak langsung pada kesejahteraan nelayan.
“Banyak nelayan yang tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan angin kencang, sehingga hasil tangkapan mereka menurun signifikan. Hal ini tentu berdampak pada pendapatan mereka,” ujar Darliansjah saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/3/2025).
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Pelabuhan Perikanan Kumai tengah mengupayakan berbagai bentuk bantuan bagi para nelayan yang terdampak. Selain itu, ia juga mengimbau agar nelayan selalu memperhatikan informasi cuaca dari BMKG sebelum melaut.
“Kami mengingatkan nelayan untuk tidak memaksakan diri jika kondisi cuaca tidak memungkinkan. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Kumai, Aminudin, menjelaskan bahwa data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menunjukkan adanya fenomena La Niña, yang menyebabkan peningkatan curah hujan dan angin kencang.
“Tinggi gelombang di beberapa titik mencapai 2,5 hingga 4 meter, yang sangat berbahaya bagi kapal nelayan tradisional. Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan peringatan dini kepada nelayan,” terang Aminudin.
BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di perairan Kumai untuk beberapa hari ke depan, dengan perkiraan tinggi gelombang antara 2,5 hingga 4 meter, kecepatan angin mencapai 45 km/jam, serta curah hujan yang masih tinggi. Masyarakat, khususnya nelayan, diminta untuk tetap waspada dan selalu memantau perkembangan cuaca sebelum melaut.
Besar harapan Nelayan Kumai, kondisi cuaca dapat segera membaik agar mereka dapat kembali melaut dan mencari nafkah untuk keluarga mereka. (pra)
EDITOR : TOPAN