Teror Pelet Berbahaya! Ulasan Film Sosok Ketiga Lintrik, Gabungan Horor dan Drama Rumah Tangga
KALTENG.CO-Industri perfilman Indonesia kembali mengguncang layar lebar dengan karya horor terbarunya, Sosok Ketiga Lintrik.
Diproduksi oleh Leo Pictures, film ini menawarkan lebih dari sekadar teror supranatural; ia menjalin kisah mistis seputar ilmu pelet berbahaya yang merusak keharmonisan rumah tangga.
Film ini menjadi tontonan wajib bagi pecinta horor yang mengharapkan kedalaman cerita dan konflik emosional.
Kisah Perselingkuhan dan Kekuatan Gaib
Naskah yang ditulis oleh Fidya T. Ariestya berhasil mengubah kisah pernikahan yang terancam menjadi sebuah cerita penuh konflik, emosi, dan ketegangan horor yang mencekam. Film ini diproduseri oleh Agung Saputra dan disutradarai oleh nama yang sudah tidak asing, Fajar Nugros. Perpaduan kreator ini menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda dari film horor biasa.
Cerita utama berfokus pada Andin (Adinda Thomas), seorang istri muda yang baru enam bulan menjalani pernikahan. Hubungannya dengan Aryo (Wafda Saifan) mulai terasa janggal, terutama setelah keluarga besar mereka merasakan ada hal ganjil yang menyelimuti rumah tangga tersebut.
Kecurigaan pertama datang dari Pakde Bagyo (Nugie), yang menilai pernikahan Andin dan Aryo berlangsung terburu-buru. Kecurigaan ini semakin kuat berkat Amara (Adzwa Aurel), adik Andin yang mewarisi ilmu karuhunan, yang sering menemukan tanda-tanda ganjil.
Terungkapnya Pengkhianatan dan Ilmu Lintrik
Kecurigaan keluarga akhirnya terbukti. Aryo ternyata menjalin hubungan terlarang dengan Naura (Aulia Sarah), seorang wanita kaya di kota tersebut. Ironisnya, hubungan gelap ini bukan sekadar perselingkuhan biasa, melainkan melibatkan ilmu pelet mematikan yang dikenal sebagai Lintrik.
Penggunaan ilmu Lintrik oleh Naura membuat situasi menjadi rumit dan berbahaya. Kekuatan mistis ini tidak hanya mengancam keutuhan pernikahan Andin dan Aryo, tetapi juga menyeret keluarga besar mereka ke dalam teror gaib yang sulit dihindari. Dari sinilah ketegangan psikologis dan supranatural dalam cerita mulai terbangun.
Deretan Bintang Memperkuat Dimensi Drama
Salah satu daya tarik utama Sosok Ketiga Lintrik adalah deretan pemain yang terlibat. Kehadiran aktor dan aktris ternama menjanjikan karakter yang kuat dengan konflik mendalam.
Selain Adinda Thomas, Aulia Sarah, dan Wafda Saifan, film ini juga melibatkan aktor senior seperti Atiqah Hasiholan dan Nugie. Kehadiran mereka, bersama pemain muda seperti Adzwa Aurel, Alifah Lubis, Saputra Kori, Kukuh Prasetyo Kudamai, King Radja Nasution, Iris, Benedictus Siregar, hingga Dilan Janiyar, memperkuat dimensi drama dalam film.
Chemistry yang terjalin antara pemain senior dan muda menambah kedalaman emosi cerita, menggambarkan rapuhnya hubungan manusia ketika dihadapkan pada godaan, pengkhianatan, dan kekuatan di luar nalar.
Produksi yang Menciptakan Suasana Mencekam
Dari sisi produksi, Sosok Ketiga Lintrik dikemas dengan suasana horor yang kental. Tim produksi memanfaatkan tata artistik, pencahayaan, dan efek suara secara maksimal untuk menciptakan atmosfer yang mencekam dan menegangkan.
Unsur visual juga diarahkan untuk menampilkan suasana mistis yang dekat dengan budaya masyarakat Indonesia, menjadikan teror gaibnya terasa lebih nyata dan relevan. Film ini berusaha menyeimbangkan antara menghadirkan ketakutan visual dengan pesan yang lebih dalam.
Sosok Ketiga Lintrik tidak sekadar menyajikan ketakutan; film ini mengajak penonton untuk merenungkan sisi gelap kehidupan rumah tangga. Pertanyaan tentang bagaimana cinta, nafsu, dan kekuatan gaib dapat saling terkait hingga menghancurkan kehidupan menjadi inti penceritaan yang kompleks dan emosional.
Akankah Andin mampu mempertahankan rumah tangganya dari cengkeraman teror Lintrik, atau justru harus menyerah pada kekuatan mistis yang menghancurkan segalanya?
Saksikan film Sosok Ketiga Lintrik mulai 6 November 2025 di bioskop kesayangan Anda. (*/tur)




